Senin, 20 April 2009

Mengatasi Kesulitan Rizqi

Mengatasi Kesulitan Rizqi

Liku-liku kehidupan memang tak bisa dikalkulasi dengan hitungan. Negeri yang
sedemikian makmurnya ini, terancam kekurangan sandang, pangan dan papan.
Kegoncangan melanda di mana-mana. Kegelisahan menjadi selimut kehidupan yang tidak bisa ditanggalkan.
Begitulah kalau krisis ekonomi sudah memakan korban.

Seakan manusia telah lalai, bahwa segala yang terhampar di jagat raya ini
ada Dzat yang mengaturnya. Apakah mereka tidak ingat Allah Ta’ala telah
berfirman :

"Dan tidaklah yang melata di muka bumi ini melainkan Allahlah yang memberi rezkinya." (QS. Hud : 6)

Keyakinan yang mantap adalah bekal utama dalam menjalani asbab (usaha)
mencari rezeki. Ar Rahman yang menjadikan dunia ini sebagai negeri imtihan
(ujian), telah memberikan jalan keluar terhadap problem yang dihadapi
manusia. Diantaranya :
-------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Berusaha dan Bekerja

Sudah merupakan sunnatullah seseorang yang ingin mendapatkan limpahan rezeki
Allah harus berusaha dan bekerja. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala :

"Kalau telah ditunaikan shalat Jum’at maka bertebaranlah di muka bumi dan
ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kalian bahagia." (QS. Al Jumu’ah : 10)

Rezeki Allah itu harus diusahakan dan dicari. Tapi, kadang-kadang karena
gengsi, sombong dan harga diri seseorang enggan bekerja. Padahal mulia atau
tidaknya suatu pekerjaan itu dilihat apakah pekerjaan tersebut halal atau
haram.
-------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Taqwa

Banyak orang melalaikan perkara ini, karena kesempitan hidup yang
dialaminya. Dia mengabaikan perintah-perintah Allah, karena tidak sabar
menunggu datangnya pertolongan Allah. Padahal Allah Ta’ala telah menyatakan
:

"Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan
jalan keluar baginya. Dan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak
disangka-sangkanya." (QS. Ath Thala : 2)

Yaitu ‘dari jalan yang tidak diharapkan dan diangankan-angankan,’ demikian
komentar Qatadah, seorang tabi’in (Tafsir Ibnu Katsir 4/48). Lebih jelas
lagi Syaikh Salim Al Hilali mengatakan bahwa Allah Yang Maha Tinggi dan
Agung memberitahukan, barangsiapa yang bertaqwa kepada-Nya niscaya Dia akan
memberikan jalan keluar terhadap problem yang dihadapinya dan dia akan
terbebas dari mara bahaya dunia dan akhirat serta Allah akan memberi rezeki
dari arah yang tidak disangka-sangka (Bahjatun Nadhirin 1/44).
-------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Tawakkal

Allah berfirman :

"Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia akan mencukupi
(keperluan)nya." (QS. Ath Thalaq : 3)

Yakni ‘barangsiapa yang menyerahkan urusannya kepada Allah niscaya Dia akan
mencukupi apa yang dia inginkan,” demikian kata Imam Al Qurthubi dalam dalam Al
Jami’ Ahkamul Qur’an, 8/106.

Dan tidak dinamakan tawakkal bila tidak menjalani usaha. Sesungguhnya
menjalani usaha merupakan bagian dari tawakkal itu sendiri. Oleh karena itu
Ibnul Qoyyim mengatakan :"Tawakkal dan kecukupan (yang Allah janjikan) itu,
bila tanpa menjalani asbab yang diperintahkan, merupakan kelemahan semata,
sekalipun ada sedikit unsur tawakkalnya. Hal yang demikian itu merupakan
tawakkal yang lemah. Maka dari itu tidak sepantasnya seorang hamba
menjadikan sikap tawakkal itu lemah dan tidak berbuat dan berusaha.
Seharusnya dia menjadikan tawakkal tersebut bagian dari asbab yang
diperintahkan untuk dijalani, yang tidak akan sempurna makna makna tawakkal
kecuali dengan itu semua." (Zadul Ma’ad 2/315). Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam mengingatkan kita dalam riwayat yang shahih :

“Seandainya kalian bertawakkal kepada Allah denagn sebenar-benar tawakkal,
niscaya Dia akan memberikan rezeki kepada kaian sebagaimana burung diberi
rezeki, pergi dipagi hari dalam keadaan perut kosong, (dan) pulang sore hari
dalam keadaan kenyang.” (HR. An Nasai, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
-------------------------------------------------------------------------------------------------

4. Syukur

Syukur adalah jalan lain yang Allah berikan kepada kaum mukminin dalam
menghadapi kesulitan rezeki. Dalam surat Ibrohim ayat 7 Allah berfirman :

"Kalau seandainya kalian bersyukur, sungguh-sungguh Kami akan menambah untuk
kalian (nikmat-Ku) dan jika kalian mengingkarinya, sesungguhnya adzab-Ku sangat keras.
" (QS. Ibrohim : 7)

Oleh karena itu dengan cara bersyukur insya Allah akan mudah urusan rezeki
kita. Adapun hakekat syukur adalah : “mengakui nikmat tersebut dari Dzat
Yang Maha Memberi nikmat dan tidak mempergunakannya untuk selain ketaatan
kepada-Nya,” begitu Al Imam Qurthubi menerangkan kepada kita (tafsir Qurthubi 9/225)
-------------------------------------------------------------------------------------------------

5. Berinfaq

Sebagian orang barangkai menyangka bagaimana mungkin berinfaq dapat
mendatangkan rezeki dan karunia Allah, sebab denagn berinfaq harta kita
menjadi berkurang. Ketahuilah Dzt Yang maha Memberi Rezeki telah berfirman :


"Dan apa-apa yang kalian infaqkan dari sebagian harta kalian, maka Allah
akan menggantinya." (QS. Saba: 39)
-------------------------------------------------------------------------------------------------

6. Silaturohmi

Dalam hal ini Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :

"Barangsiapa yang berkeinginan untuk dibentangkan rezeki baginya dan
dipanjangkan umurnya, maka hendaklah menyambung silaturohmi."

(HR. Bukhori Muslim)
-------------------------------------------------------------------------------------------------

7. Doa

Allah memberikan senjata yang ampuh bagi muslimin berupa doa.
Dengan berdoa seorang muslim insya Allah akan mendapatkan apa yang dia inginkan.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menuntun kita agar berdoa tatkala
kita menghadapi kesulitan rezeki.

"Ya Allah aku meminta kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan
amalan yang diterima." (HR. Ibnu Majah dan yang selainnya)

Wallahu a’lam bish Showab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar