Rabu, 22 April 2009

WANITA BAGAIKAN BUNGA

Biasanya wanita dilambangkan dengan bunga. Nampak menawan hati, menarik dan senantiasa menjadi hiasan. Agaknya dunia ini kurang indah tanpa dihiasi bunga, disamping takkan muncul buah-buahan manis tanpa mekarnya bunga lebih dulu. Begitu juga dubia ini akan merana bila tanpa wanita. Bahkan takkan ada bayi generasi penerus yang lahir bila tanpa wanita. Memang wanita bagai bunga.

Kita memaklumi bahwa wanita adalah hiasan yang menawan, mengundang rasa simpatik, bahkan cinta, atau kecerah ceriaan. Namun tragisnya dibalik yang serba menarik itu, bunga juga digunakan untuk hal-hal yang jahat, malahan hal-hal yang terkutuk. Orang tiada yang memprotes kala bunga yang indah itu untuk melancarkan tenung atau teluh atau santet dan maksud-maksud jahat yang berhubungan dengan tingkah setan. Mereka yang menggunakan bunga sebagai persembahan tanda cinta pun takkan melancarkan protes pada tukang teluh, sekalipun bunga jenis yang sama itu digunakan dalam maksud jahat, itu kenyataan. Seolah bukan persoalan. Apakah wanita juga diperlakukan demikian?

Untuk menjawab permasalahan apakah wanita juga diperlakukan persis bunga, bias kita lihat, bunga ditaruh diatas meja kamar tamu. Tapi ada juga yang untuk diletakkan ditempat-tempat yang dianggap angker, menakutkan. Kalau tidak mau ingkar, tentu saja wanitapun juga ada yang mempunyai nilai yang terpuji karena baiknya pengetrapan diri tapi ada juga yang sebakliknya.

Betapa terpujinya wanita yang baik yang istilahnya sholihah, wanita yang tepat dalam menetrapkan dirinya, menuruti aturan agama yang suci dengan patuh yang otomatis mampu menjalani sikap dan perilaku tanpa melanggar ajaran illahi, yang mencakup segi kehidupan demi kebahagiaan duniadan akhirat. Wanita yang holihah itulah yang bagai bunga hiasan dunia pantas di puji di sayangi dan di sanjung.

Betapa tingginya nilai wanita shalihah itu. Dia paling baik diantara hal yang mesti disenangi manusia. Berarti sudah merupakan puncak yang tiada saingannya lagi. Wanita yang solehah itu adalah sumber kebahagiaan. Tapi sebaliknya, wanita yang jahat adalah sumber penderitaan. Jadi posisi wanita yang sholehah itu memang benar-benar terpuji dan mulia, sebab dijadikan pendamping yang memberikan kebahagian dunia dan akhirat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar