Selasa, 21 April 2009

Tips untuk memulai bisnis

Cobalah tips-yang sederhana berikut ini, semoga bermanfaat.

1. Perhatikan kebutuhan di sekitar kita

Secara umum, bisnis selalu berawal dari kebutuhan.
Perhatikan apa yang dibutuhkan orang di sekitar kita, baik berupa barang maupun jasa.
Contoh sederhana adalah bila tempat kerja kita di lantai 6,
sementara untuk ke fotokopi terdekat jauh dan harus ke luar gedung.
Berarti ada kebutuhan mesin fotokopi di lantai tersebut. Atau misalnya di kantor butuh drafter,
sementara untuk di outsource ke perusahaan lain cukup mahal biayanya.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Cari sumberdaya dan modal

Setelah menemukan kebutuhan tersebut, mulailah berburu sumberdaya yang diperlukan,
baik barang maupun jasa. Misalnya seperti contoh di atas, mesin fotokopi untuk barang,
dan tenaga drafter lepasan atau diri kita sendiri bila mampu untuk jasa.
Untuk pengadaan barang, memang membutuhkan modal uang yang cukup.
Tapi untuk jasa tidak terlalu membutuhkan modal uang, tetapi modal kepercayaan karena
telah mempunyai portfolio di bidang itu, sambil nyambi. Modal uang dapat dicari
melalui pinjaman bank, teman2, orang tua, dan sebagainya yang memercayai kita,
sementara modal barang dapat dipinjam atau diambil melalui metode konsinyasi apabila sudah dikenal.
Kalo memang tidak ada modal uang sama sekali, buatlah usaha dalam bentuk jasa karena relatif
aman dan cukup dengan modal barang yang kita miliki, misalnya komputer dan/atau printer.
Setelah itu cari lokasi yang strategis, dalam arti dapat dilihat orang banyak dan dijangkau
dari berbagai penjuru.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Berani Malu

Kendala paling besar dalam memulai berbisnis adalah memasarkan produk atau jasa yang kita miliki.
Rasa takut atau gak PD menyebabkan kita selalu menunda untuk memasarkannya.
Padahal kunci sukses suatu bisnis adalah pemasaran.
Oleh karena itu setelah mempersiapkan sumberdaya,
beranikan diri untuk menawarkan produk atau jasa yang kita miliki,
dengan kata lain berani menanggung malu apabila tidak ada yang memerhatikan atau malah
mencemoohkan kita. Kuncinya satu: konsisten dengan apa yang kita tawarkan,
dan buktikan bahwa apa yang kita pasarkan itu benar dan dibutuhkan. Seperti mencari jodoh,
kalau hanya pendekatan tetapi tidak berani ‘menyatakan cinta’, mana mungkin bisa nyantol.
Sudah menyatakan saja kadang-kadang ditolak. Oleh karena itu keteguhan dan pembuktian
cintalah yang mampu meluluhkan hati calon pasangan kita. Begitu pula dalam berbisnis,
keteguhan dan pembuktian barang atau jasa yang kita jual akan meluluhkan calon pembeli
barang atau pengguna jasa kita.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
4. Tanam Kepercayaan

Berikanlah kepercayaan pada pelanggan yang telah menggunakan barang yang kita jual atau jasa kita.
Sama halnya dengan calon pasangan kita, tanamkan kepercayaan bahwa kita layak menjadi pasangannya.

======================================================================================================
======================================================================================================

Memulai bisnis memang seperti memulai mencari jodoh, gampang-gampang susah.
Kalo terlalu nekad, gampang ditolak, kalo terlalu banyak mikir, keburu disambar orang.
Dalam bisnispun, terlalu nekad, gampang bangkrutnya, kalo terlalu banyak mikir,

keburu hilang momen di depan mata. Sudah banyak buku-buku maupun artikel tentang bisnis ditulis orang,
namun tetap saja seleksi alam berlaku. Dari 1000 pembaca, mungkin hanya 1-5% yang berhasil.
Terlalu banyak teori juga memusingkan dan justru malah menghambat niat berbisnis kita.
Namun jangan patah arang, kalau masih gagal,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar