Selasa, 21 April 2009

Salesmen are made, not born. If I did it, you can do it

Salesmen are made, not born. If I did it, you can do it.
-- Joe Girard --

Joe Girard Van Detroid
1. Jago Dunia Memiliki Tekad Baja
2. Jago Dunia Digerakkan Oleh Visi
3. Jago Dunia Tekun dan Tabah
4. Jago Dunia Selalu Berpikir Positif
5. Jago Dunia Selalu Bersemangat dan Antusias
6. Jago Dunia Pandai Dalam Relasi Antar Manusia
7. Jago Dunia Kreatif Otaknya
8. Jago Dunia Menjunjung Tinggi Kejujuran
9. Jago Dunia Jago Berkomunikasi
10.Jago Dunia Selalu Bersikap Konsisten

Jika Muhammad Ali adalah jago tinju sedunia siapakah jago jual sedunia?
Kecuali Anda pernah bekerja di bidang penjualan mobil, saya tidak yakin Anda mengenalnya.
Dia adalah Joe Girard, world-class achiever di bidangnya.

Dan saya ingin memperkenalkan kepada Anda sang legendaris ini.
Nama Joe Girard kini tercatat abadi sebagai World's Greatest Salesman menurut The Guinness Book
of World Records. Latar belakangnya yang miskin penuh derita membuat suksesnya lebih bercahaya.
=================================================================================================

Ia adalah pahlawan wiraniaga terbesar yang bisa disejajarkan dengan Rudy Hartono di bulu-tangkis,
Karpov di catur, atau Pele di sepakbola. Joe Girard, yang tinggal di Detroit ini,
selama 12 tahun berturut-turut berhasil menjual puluhan ribu mobil --sendirian--
dengan rata-rata penjualan (6 kendaraan per hari). Penjualan ini ekivalen dengan kinerja sebuah
dealer mobil berukuran top di Indonesia dengan dukungan karyawan 30-an orang.

Bulan Oktober 1992 dia datang ke Indonesia dan memukau ratusan pendengarnya,
yang membayar US$ 250.00 per orang, dalam seminar setengah hari di Jakarta Hilton.
Di sana ia menceritakan kiat-kiatnya menjadi jago dunia.

Berikut adalah analisis saya tentang profil keberhasilan spektakuler Joe Girard yang saya dengar
dari ceramah itu, dan dilengkapi oleh informasi dari beberapa buku tulisannya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Sekaligus saya ingin mencoba mendeskripsikan profil seorang jago dunia secara umum.
===========================================
1. Jago Dunia Memiliki Tekad Baja
===========================================
Barangkali karakter Joe Girard yang paling menonjol adalah niat dan tekadnya yang sangat kuat
untuk berhasil. Anda dapat menerjemahkan niat dan tekad ini sebagai ambisi suci,
keinginan mulia, atau kerinduan agung. Apa pun namanya, niat besar ini telah memberinya semacam
tenaga batin (inner power) yang luar biasa untuk meretas belenggu-belenggu kegagalan dan keterbatasan,
serta meraih sukses dalam karirnya. Untuk berhasil, apalagi sampai tingkat dunia seperti Joe Girard,
sejumlah hambatan dan rintangan seperti kemalasan, ketakutan, godaan, keterbatasan pengetahuan,
keterbatasan relasi, kurang fa-silitas, kurang modal dan 1001 kekurangan lainnya harus diatasi.

Joe Girard sendiri tidak lulus SMP, dibesarkan di daerah kumuh oleh seorang ayah mafia kelas teri,
berkali-kali ditangkap polisi karena mencuri dan kriminal lainnya. Latar belakangnya sungguh muram.
Tetapi tekadnya untuk berhasil lebih kuat daripada kelemahan yang membelenggu dirinya.
Hal itu pula yang memampukannya mengatasi kelaparan, kehausan, kelelahan, tekanan, ejekan,
pelecehan, salah pengertian, bahkan tantangan dan ancaman.
===========================================
2. Jago Dunia Digerakkan Oleh Visi
===========================================
Joe Girard sangat fasih menuturkan apa yang dikehendakinya, seolah-olah impiannya tersebut sudah ada,
sudah terlihat, sudah nyata. Kemampuannya menyentuh ikhwal imajiner ini bahkan sudah sampai ke
tahap emosional, artinya emosinya sudah mampu merangsang kehendaknya atas hasil masa depan yang
dirindukannya. Inilah yang secara praktis saya sebut dengan visi atau sasaran agung,
yakni kemampuan melihat dan merasakan sesuatu pada ruang masa depan. Apa manfaat praktis dari

sebuah visi? Manfaat terbesar adalah menyediakan arah, tuntunan, dan gairah hidup bagi sang visioner.
Dengan demikian, upaya dan kegiatannya menjadi efektif dan sekaligus juga efisien. Di pihak lain,

orang yang tidak punya visi gampang teralihkan dan kemudian terombang-ambingkan.
Ia tidak tahu apa yang dikehendakinya. Kadang, meskipun tahu, tetapi tidak sejelas kristal,
dengan akibat tidak punya daya, powerless.
===========================================
3. Jago Dunia Tekun dan Tabah
===========================================
Ketekunan dan ketabahan adalah kemampuan menyelesaikan suatu pekerjaan sampai tuntas,
selesai dan berhasil, apa pun halangannya. Lawan sifat ini adalah gampang menunda.
Orang yang tidak tekun mudah menyerah pada godaan sesaat --menyimpang dari rel visi--
yang umumnya dapat digolongkan pada tiga kategori: nafsu mata, nafsu perut, dan nafsu libido.
Meskipun pemenuhan nafsu-nafsu di atas tidak salah, bahkan esensial bagi eksistensi kehidupan kita,
tetapi pemenuhan berlebihan (indulgency) tidaklah menyehatkan pada tingkat psikologis.
Pada taraf tertentu, nafsu-nafsu itu perlu didisiplinkan dan ditahan.
Secara umum inilah tujuan paling praktis dari tradisi ber-puasa, berpantang, bertarak, atau mutih.
Bertekun mengerjakan sesuatu memerlukan pengorbanan, dalam bentuknya yang khusus,
menolak pemenuhan ketiga nafsu di atas untuk sementara, sampai tugas itu tuntas selesai.
Menunda sebuah pekerjaan penting demi acara tinju di TV misalnya, adalah contoh ketidaktekunan.
Cita-cita menjadi jago dunia pun tinggal ilusi.

Joe Girard memahami arti ketekunan ini. Dia melakoninya hingga tuntas.
Kisahnya memelihara ribuan file pelanggan dan mengirimkan kepada masing-masing satu kartu
khusus setiap bulan adalah salah satu contoh ketekunannya. Menurut Joe Girard,
tidak ada pelanggannya yang berhenti membeli mobil darinya, kecuali mereka pindah dari
Amerika atau meninggal dunia. Juga, kisah bagaimana ia menelepon pelanggan sehari penuh sampai malam,
memenangkan penjualan yang sangat dibutuhkannya ada-lah contoh ketabahannya.
Dan ketekunan dan ketabahannya membuahkan hasil.
===========================================
4. Jago Dunia Selalu Berpikir Positif

===========================================
Mental positif adalah sikap dasar dalam mendekati segala sesuatu dengan positif.
Sikap positif berakar pada sejumlah keyakinan yang juga positif seperti: bekerja itu sehat;
kejujuran adalah modal dasar; ***tanpa komitmen tiada sukses***;
apa pun yang terjadi selalu ada manfaatnya; kerjasama adalah kunci sukses;
tahan menderita adalah sehat; hari esok tak sama dengan hari kemarin;
selalu ada cara yang lebih baik dari cara sekarang; melayani berarti memimpin;
memaafkan itu menyehatkan jiwa; dan 1001 keyakin-an positif lainnya.
Joe Girard digelari sebagai The Positive Thinker No. 1 oleh Norman Vincent Peale,
pengarang buku laris sepanjang zaman The Power of Positive Thinking. Dan gelar ini memang betul.
Jika kita membaca buku Joe Girard, maka semangat yang paling menonjol adalah pikiran positif.
Ia bahkan mampu mentransformasikan residu pengalaman negatifnya dari masa lampau menjadi
tenaga pendorong positif bagi hidupnya di masa kini. Misalnya gelar sebagai "anak tidak becus"
yang diberikan ayahnya sambil memukuli dirinya ketika ia masih SD --yang membekaskan luka dalam
di hatinya-- menjadi pemecut semangatnya untuk membuktikan sebaliknya.
Tiap kali ada tendensi ia membelok dari cita-citanya, diingatkannya dirinya bahwa "anak tidak becus"
akan menjadi kenyataan.
===========================================
5. Jago Dunia Selalu Bersemangat dan Antusias
===========================================
Barangsiapa pernah melihat Joe Girard berbicara, maka dia pasti setuju bahwa antusiasme superior
adalah ciri khas tokoh kita ini. Ia berlari, melompat, dan berteriak di panggung seminar.
Suaranya melengking, bergetar, atau membahana di mana perlu. Lain kali suaranya mengecil
dan berbisik sambil menangis. Ia berbicara dengan hati dan emosinya.
Baginya panggung seminar adalah panggung teater. Ia bukan tipe seminaris yang membaca makalah
dengan kering dan membosankan. Akan tetapi, di luar panggung pun, Joe Girard sungguh-sungguh antusias.
Ia menyapa orang-orang dengan hangat dan bersemangat. Bila kita berbicara dengannya daya magnetik
pribadinya sungguh-sungguh memikat dan memukau. Kita merasa disemangati,
diisi baterainya dan dikuatkan. Tidak heran, calon-calon pembeli mobilnya begitu terpikat
dan membeli mobilnya dengan senang. Bahkan dikisahkannya, seorang wartawan yang semula cuma
berniat mewawancarainya, akhirnya membeli mobil usai acara karena the power of enthusiasm ini.
===========================================
6. Jago Dunia Pandai Dalam Relasi Antar Manusia
===========================================
Bisnis berarti hubungan dengan banyak orang.
Semakin maju bisnis kita, semakin banyak kita harus berhubungan dengan orang lain.
Konon BCA dengan tabungan TAHAPAN yang terkenal itu saja harus melayani sekitar 20 juta nasabah.
Suatu jumlah yang lebih besar dari penduduk Malaysia.
Berarti BCA harus membina hubungan dengan nasabah sebanyak itu.
Dapat ditebak bahwa salah satu sukses BCA adalah kemampuan mereka menangani manusia.
Sebaliknya dapat dipastikan, problem nomor satu pun adalah people relations juga.
Joe Girard menjual secara pribadi sekitar 1.500 mobil per tahun, berarti ia harus menjumpai
lebih banyak lagi calon pembeli. Sesudah itu pelanggannya dipelihara melalui surat,
telepon atau undangan khusus. Hasilnya 80% penjualannya adalah repeat order, yaitu penjualan berulang.
Sulit dibayangkan bagaimana Joe Girard bisa sukses tanpa human relations yang canggih.
Dari percakapan dengan Joe Girard, mendengar ceramahnya, dan membaca bukunya,
saya simpulkan bahwa prinsip utama human relations yang diterapkannya adalah "menyukai orang lain
secara sungguh-sungguh." Dalam bahasa lain dia berkata: to love my customers honestly, genuinely,
sincerely. Motto Joe Girard: I Like You dengan logo apel merah, telah menjadi identitas pribadinya.
Ia mengucapkannnya, menerapkannya, menghayatinya dan mengkristalkannya dalam bentuk lambang dan suvenir.
Tak heran Tom Peters memujinya dalam In Search of Excellence sampai dua halaman.
"Joe Girard seems to care genuinely," komentar Tom Peters mengakhiri analisisnya.
===========================================
7. Jago Dunia Kreatif Otaknya
===========================================
Menjadi jago dunia adalah dambaan banyak orang. Kita punya energi, semangat, antusiasme,
keterampilan, dan percaya diri. Itu baik dan itu sangat perlu. Tetapi tanpa strategi dan taktik
yang tepat semua itu kurang berguna. Fakultas yang membimbing kualitas-kualitas di atas menjadi

jago dunia ialah kecerdasan. Perpustakaan saya berisi lebih dari 3 lusin literatur kewiraniagaan,
tetapi jarang buku-buku tersebut menawarkan ide dan konsep baru. Buku-buku Joe Girard
(3 buah banyaknya) boleh dikatakan mengandung 85% konsep-konsep standar kewiraniagaan dan 15%
ide-ide baru. Nah, di sini cerdasnya Joe Girard yang tidak lulus SMP itu. Dua di antara ide-ide
baru tersebut yang sangat orisinil adalah Hukum Girard 250 dan Sistem mailing 12 bulan.
Hukum Girard 250 berkata bahwa setiap wiraniaga mempunyai pelanggan alamiah sebanyak 250 orang.
Menurut Girard, dari temuannya di kantor Dinas Pemakaman, rata-rata orang mati dilayat oleh 250 orang.
Girard menafsirkan, terdapat 250 orang yang sangat dekat secara emosional dengan almarhum,
sehingga sampai bersedia meluangkan waktu ke rumah duka dan ke pemakaman. Nah, fenomena alamiah ini,
membuat Girard berpikir bahwa terdapat 250 orang juga yang karena kedekatan emosionalnya,
bersedia "berkorban" untuk seorang wiraniaga, mulai dari diganggu telepon, didatangi,
dijelasi brosur, dan akhirnya membeli. Maka Girard menetapkan bahwa sebagai langkah awal,
dia harus bisa mengumpulkan 250 orang prospek untuk dilayani, dipelihara, dan dijuali.
Dengan modal pelanggan sebanyak 250 orang ini, ekspansi pelanggan selanjutnya menjadi mudah.
Sistem mailing 12 bulan adalah sistem pelayanan pelanggan dimana semua pelanggannya --tanpa kecuali--
pasti menerima 12 buah surat dalam setahun dari Joe Girard sendiri. Yang menarik adalah bahwa setiap
bulan amplopnya berbeda baik warna maupun ukurannya. Bukan cuma itu, ucapannya pun berbeda.
Mulai dari Selamat Tahun Baru (Januari), Selamat Hari Valentine (Februari), sampai Selamat Natal
(Desember). Dan salah satunya tentu: Selamat Ulang Tahun dari Joe Girard. Konon surat bulanan
Joe Girard selalu ditunggu-tunggu oleh puluhan ribu pelanggannya.
===========================================
8. Jago Dunia Menjunjung Tinggi Kejujuran
===========================================
Joe Girard menyediakan satu pasal penuh dalam bukunya untuk membahas aplikasi kejujuran dalam
bisnis di bawah judul Honesty Is the Best Policy. Barangsiapa beranggapan kejujuran tidak berguna
dalam bisnis, saya anjurkan membaca pasal ini. Tesis Joe Girard adalah: kejujuran adalah landasan
kepercayaan; kepercayaan adalah basis hubungan baik; dan hubungan baik adalah medium hubungan bisnis
yang langgeng. "Jadi, jika ingin berbisnis dengan langgeng, jujurlah kepada para pelanggan.
Mereka akan respek, percaya dan datang kembali," tegas Joe Girard. Memang terasa absurd berusaha
melayani pelanggan agar terjadi customer satisfaction, tetapi kemudian membohongi mereka.
Ini ibarat menuang nila semangkok ke dalam belanga susu yang kita jual.
Bukan laba yang kita peroleh melainkan mara.
===========================================
9. Jago Dunia Jago Berkomunikasi
===========================================
Temu muka dengan Joe Girard adalah pertemuan yang penuh semangat. Tidak ada kepasifan.
Ia senantiasa aktif: bertanya, menyapa, memuji, mensugesti atau mendengar.
Akibatnya kita ikut terbawa aktif. Ia tidak hanya menggunakan mulutnya tetapi juga tubuh,
mata, tangan dan senyumnya. Pokoknya ia adalah seorang yang aktif-positif-dinamis dalam berkomunikasi.
Dalam proses komunikasi ini, ia menghilangkan jarak dan rasa takut antarmanusia.
Sebaliknya tercipta suasana enak, segar dan menyenangkan yang membuat kita menerima dia,
menyenangi dia, meyakini apa katanya, dan tentu akhirnya membeli mobilnya.
Ia pandai sekali mengkomunikasikan isi hatinya dan isi kepalanya dengan positif,
sehingga residu emosi negatif kita hilang digantikan dengan yang positif.
===========================================
10. Jago Dunia Selalu Bersikap Konsisten
===========================================
Semua orang setuju bahwa pelaku bisnis itu harus ramah, baik, melayani, menolong, memberi perhatian,
menghormati dan berusaha memuaskan pelanggannya. Namun, kata Tom Peters,
"Kebanyakan kita tidak sungguh-sungguh menerapkannya. Hanya mereka yang excellent --jago dunia--
yang menerapkannya secara sungguh-sungguh, tuntas, dan konsisten." Joe Girard menerapkan kiatnya,
ilmu dan falsafah bisnisnya dengan konsisten. Hasilnya adalah kemajuan dan pertumbuhan.
Jika akhirnya ia terkenal ke seluruh dunia, kaya dan populer, hal itu merupakan buah yang wajar dari
konsistensi perilakunya. Konsistensi adalah akar keberhasilan sejati. Merenungkan kisah Joe Girard,
kita dapat menarik sebuah kesimpulan: bahwa menjadi world-class achiever tidaklah mudah.
Tanpa kemampuan dan keahlian, khususnya tanpa motivasi superior dan stamina ekstra,
seseorang tidak mungkin menjadi achiever besar.

Maka pertanyaan penting adalah, dari manakah sang achiever memperoleh motivasinya sehingga ia
dapat bertahan dalam arena kompetitif itu? Pasti tidak dari sekadar uang saja meskipun dunia
para achiever berkelimpahan dengan uang. Lagipula sudah diketahui bahwa motivasi uang selalu
berbentuk kurva lonceng (bell shaped curve), maksudnya uang memang memotivasi orang, tetapi
sesudah uang tersebut diperoleh, tingkat motivasinya akan turun dan melandai; mendaki mencapai
puncak kurva lonceng lalu menurun menuju dasar kurva. Studi saya menyimpulkan bahwa motivasi
ekstra seorang achiever ternyata selalu berasal dari ruang moral-spiritual.
Dari ruang inilah dapat digali pelbagai macam motivasi super, seperti demi negara, demi bangsa,
demi kekasih hati, demi keindahan, demi perdamaian, demi demokrasi, demi kemajuan peradaban,
demi nama keluarga, demi pengembangan diri menuju puncak kesem-purnaan, dan sebagainya.

Intinya, motivasi agung ini berasalah dari sebuah falsafah yang ideal dan keyakinan kuat bahwa
pencapaian itu adalah baik, benar, dan mulia. Motivasi super inilah yang mampu mendukung stamina
jangka panjang, terbangkitkan oleh energi psiko-emosional, seperti kekuatan kekuatan cinta,
kekuatan harapan, dan kekuatan impian. Dalam dunia modern dimana kompetisi antarmanusia,
antar-organisasi, dan antarbangsa telah menjadi norma, maka high achievement di segala bidang
menjadi tiket masuk ke arena pertandingan. Tanpa itu kita cuma jadi penonton. Dan sebagai penonton,
kita harus selalu membayar. Dan hebatnya, tidak ada calo yang menjual catutan.
Artinya setiap orang harus mengambil tanggung jawab untuk mengembangkan dirinya. Sejalan dengan itu,
setiap perusahaan, setiap partai politik, setiap negara atau organisasi apa pun harus mengambil
tanggung jawab serupa.

===================================================================================================

Apa Yang Kita Sombongkan?

Seorang pria yang bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan.
Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja; ia mengangkuti air dengan ember dan menyikat lantai
rumahnya keras-keras. Keringatnya bercucuran deras.
Menyaksikan keganjilan ini orang itu bertanya, "Apa yang sedang Anda lakukan?"Sang Guru menjawab,
"Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat. Saya memberikan banyak nasihat yang
bermanfaat bagi mereka.

Mereka pun tampak puas sekali. Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba saya merasa menjadi orang
yang hebat. Kesombongan saya mulai bermunculan. Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh
perasaan sombong saya."
Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya terlalu kerap
muncul tanpa kita sadari. Di tingkat terbawah, sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa
lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.Di tingkat kedua, sombong
disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan
dibandingkan orang lain.

Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebih
bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.
Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita mendeteksinya. Sombong
karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena
kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.
Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan. Pada tataran yang lumrah, ego menampilkan
dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence). Akan tetapi,
begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat dengan
kesombongan. Batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu jelas.

Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan kesadaran sejati di lain kutub.
Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi,
seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yang kita butuhkan
dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi.
Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. Ilusi ego inilah yang memperkenalkan
kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka). Inilah akar dari
segala permasalahan.

Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati. Untuk bisa melawan
kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan. Pertama,
kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik, tetapi makhluk spiritual.
Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia.
Kita lahir dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong.
Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalam kesetaraan universal.
Kita tidak akan lagi terkelabui oleh penampilan, label, dan segala "tampak luar" lainnya.
Yang kini kita lihat adalah "tampak dalam". Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita
dari berbagai kesombongan atau ilusi ego.

Kedua, kita perlu menyadari bahwa apa pun perbuatan baik yang kita lakukan, semuanya itu
semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri.
Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri.
Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak
akan pernah musnah. Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang kita
lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup,
maupun kepuasan batin yang mendalam.

Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita
sendiri. Kalau begitu, apa yang kita sombongkan?


AKU HARUS BAHAGIA

Semua sumber ketidak-bahagiaan adalah pengetahuan. Artinya semakin besar dan dalam pengetahuan,
semakin kita tidak berbahagia. Saya tentu saja tidak setuju dengan nasihat seperti itu.
Karena seolah-olah mengajak untuk cuek, masa bodoh, dan tidak mau belajar. Bagi saya ini nasihat
yang ngawur. Sampai dua minggu yang lalu, saya disadarkan petuah itu oleh sebuah peristiwa.

Teman saya di Hong Kong, baru saja kehilangan ayahnya. Ketika diberitahu kabar itu, saya langsung
mengirim email, dan memberikan ucapan belasungkawa. Teman saya membalas. Isinya cukup mengejutkan.
Ia bercerita bahwa ayahnya sudah sangat tua. Sudah 90 tahun lebih. Sering sakit.
Jadi kepergiannya justru melegakan. Karena dalam 20 tahun terakhir ini,
ayahnya banyak menghabiskan biaya pengobatan, dan sangat menyusahkan anak-anak.

Jawaban itu tentu saja membuat saya merenung. Hati saya kacau sekali dibuatnya.
Terlebih ketika seorang kawan yang lain juga mengalami hal yang sama.
Ia juga baru saja kehilangan ayah. Prosesnya beda. Ketika pagi hari ia ingin membangunkan ayahnya,
ia kaget setengah mati. Ayahnya meninggal dalam tidur. Wajahnya tersenyum. Menurut dokter,
ayahnya meninggal karena serangan jantung. Ayahnya memang tidak pernah mau periksa ke dokter.
Lain dengan teman saya yang di Hong Kong. Ayahnya sangat teliti. Ketika memasuki usia 70 tahun,
sebuah pemeriksaan yang teliti menunjukkan sejumlah komplikasi dan kelainan. Ia lalu menjalani
hidup serba hati-hati. Ia memang berhasil hidup hingga 90 tahun lebih, tapi dengan membuat
anak-anaknya cukup repot.

Kedua cerita di atas mungkin sangat ekstrem. Dan bukan contoh yang bijaksana. Tapi kenyataan
hidup yang sebenarnya memang begitu.

Dalam mengelola perusahaan kadang ada saatnya kita juga harus belajar untuk tidak tahu,
tidak peduli, cuek, dan masa bodoh. Karena semakin ingin tahu, kadang semakin banyak masalah
yang justru kita temukan. Kita akan menjadi semakin kuatir. Hidup akan semakin stres.
Akhirnya kita hanya akan dihadang dengan sejumlah kekurangan, kelemahan, dan kesalahan yang menumpuk.
Kita menjadi tidak bahagia.

Sama pula dengan kekayaan. Semakin banyak harta, semakin besar rasa kuatir. Takut dirampok.
Takut ditipu. Kita jadi repot pasang alarm. Bikin tembok yang semakin tinggi. Menambah jumlah
kunci dan gembok. Kalau perlu punya sejumlah pengawal dan satpam. Atau memborong berbagai asuransi.
Lain halnya kalau Anda tidak banyak memiliki harta. Maka semua kebutuhan tadi menjadi lenyap.
Terdengar ironis, tapi nyatanya begitu.

Kadang kita harus belajar cuek, dan masa bodoh. Konon demi kebahagian diri kita.Kemarin,
di sebuah taksi, saya berjumpa seorang supir taksi yang berusia lanjut. Rambutnya hampir putih semua.
Ia mengeluh ekonomi yang semakin susah. Jumlah taksi yang semakin banyak dan setoran yang sedikit.
Anaknya yang kuliah di Universitas Indonesia sudah tidak bisa kuliah, karena menunggak uang
kuliah sekian lama. Ia mengaku sudah menghadap rektor, tapi juga tidak mendapat keringanan.
Ketika ia menasihati anaknya untuk kerja saja, anaknya malah menangis pilu. Ia jadi susah hati.
Saya ikut trenyuh mendengar ceritanya itu. Namun yang membuat saya lega adalah semangat hidupnya
yang sangat luar biasa. Ia bertutur, katanya kalau ia membandingkan nasibnya dengan teman yang lain,
mungkin ia sudah bunuh diri. Tidak sanggup katanya. Kalau ia putus asa melihat anaknya tidak
bisa kuliah, mungkin ia sudah menipu dan merampok.

Survival-nya selama ini, adalah berkat sikapnya untuk belajar cuek dan masa bodoh.
Apa pun situasinya, ia tetap fokus dan konsentrasi menarik taksi. Ia belajar tidak peduli
dengan nasibnya. Lalu di mana letak kebahagiaannya. Menurutnya, hanya ada dua. Ia bahagia
bila setiap hari bisa pulang dengan selamat dan bisa meluangkan waktu dengan keluarganya.
Syukur-syukur apabila ia pulang membawa uang hasil menarik taksi yang lumayan.
Ia juga bahagia setiap kali bangun tidur, diberikan kesehatan oleh Allah, yang mampu membuatnya
sujud dan menjalankan salat dengan khusyuk. Lalu berangkat kerja untuk menarik taksi.

Mendengar cerita sang bapak supir taksi, saya menjadi sangat bersyukur, karena limpahan rahmat dan
kesejahteraan yang telah diberikan oleh Allah selama ini. Saya berjanji untuk tidak lagi
membanding-bandingkan nasib saya dengan orang lain. Karena sesungguhnya kebahagiaan yang
telah dilimpahkan kepada saya, jumlahnya sangat banyak dan tak terkira.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar