Selasa, 21 April 2009

TUJUH KEBIASAAN MANUSIA YANG SANGAT EFEKTIF

TUJUH KEBIASAAN MANUSIA YANG SANGAT EFEKTIF

Inilah buku motifator atau How To atau Kaifa yang paling banyak diamini oleh sebagian besar orang.
Kognitif Attact yang ada di dalamnya cukup membuat setiap orang mengangguki dan ingin melaksanakan
setiap anjurannya. Bahkan seminar dan pelatihanpun sering diadakan untuk melakukan anjuran-anjuran
Stephen R. Covey ini. Tidak ketinggalan pula ibu saya pernah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh
organisasi Muhammadiyah (Aisyiah). Teman saya pun pernah mengatakan buku ini sebagai kitab sucinya
para motivator psikologis. Saya disini hanya ingin memberikan gambaran singkat dan sekilasnya saja,
mungkin bisa membantu para pengagum 7 Habits ini.

TUJUH (7) KEBIASAAN MANUSIA YANG SANGAT EFEKTIF
==================================================================================================
Kebiasaan 1 Jadilah Proaktif

Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif.
Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu,
di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan
berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang pada suasana hati atau keadaan.

Orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban,
untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak menyalahkan orang lain.
Mereka lakukan ini dengan mengembangkan serta menggunakan keempat karunia manusia yang unik –
kesadaran diri, hati nurani, daya imajinasi, dan kehendak bebas – dan dengan menggunakan
Pendekatan Dari Dalam Ke Luar untuk menciptakan perubahan.

Mereka bertekad menjadi daya pendorong kreatif dalam hidup mereka sendiri,
yang adalah keputusan paling mendasar yang bisa diambil setiap orang.
==================================================================================================
Kebiasaan 2 Merujuk pada Tujuan Akhir

Segalanya diciptakan dua kali – pertama secara mental, kedua secara fisik. Individu, keluarga, tim,
dan organisasi, membentuk masa depannya masing-masing dengan terlebih dulu menciptakan visi serta
tujuan setiap proyek secara mental. Mereka bukan menjalani kehidupannya hari demi hari tanpa tujuan-
tujuan yang jelas dalam benak mereka. Secara mental mereka identifikasikan prinsip-prinsip, nilai-
nilai, hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan yang paling penting bagi mereka sendiri dan membuat
komitmen terhadap diri sendiri untuk melaksanakannya. Suatu pernyataan misi adalah bentuk tertinggi
dari penciptaan secara mental, yang dapat disusun oleh seorang individu, keluarga, atau organisasi.
Pernyataaan misi ini adalah keputusan utama, karena melandasi keputusan-keputusan lainnya. Menciptakan
budaya kesamaan misi, visi, dan nilai-nilai, adalah inti dari kepemimpinan.
==================================================================================================
Kebiasaan 3 Dahulukan yang Utama

Mendahulukan yang utama adalah penciptaan kedua secara fisik. Mendahulukan yang utama artinya
mengorganisasikan dan melaksanakan, apa-apa yang telah diciptakan secara mental (tujuan Anda, visi
Anda, nilai-nilai Anda, dan prioritas-prioritas Anda). Hal-hal sekunder tidak didahulukan.
Hal-hal utama tidak dikebelakangkan. Individu dan organisasi memfokuskan perhatiannya pada apa yang
paling penting, entah mendesak entah tidak. Intinya adalah memastikan diutamakannya hal yang utama.
==================================================================================================
Kebiasaan 4 Berpikir MenangMenang

Berpikir menang menang adalah cara berpikir yang berusaha mencapai keuntungan bersama, dan didasarkan
pada sikap saling menghormati dalam semua interaksi. Berpikir menangmenang adalah didasarkan pada
kelimpahan – “kue” yang selamanya cukup, peluang, kekayaan, dan sumber-sumber daya yang berlimpah –
ketimbang pada kelangkaan serta persaingan. Berpikir menang menang artinya tidak berpikir egois
(menangkalah) atau berpikir seperti martir (kalahmenang). Dalam kehidupan bekerja maupun keluarga,
para anggotanya berpikir secara saling tergantung – dengan istilah “kita”, bukannya “aku”. Berpikir
menangmenang mendorong penyelesaian konflik dan membantu masing-masing individu untuk mencari solusi-
solusi yang sama-sama menguntungkan. Berpikir menangmenang artinya berbagi informasi, kekuasaan,
pengakuan, dan imbalan.
==================================================================================================
Kebiasaan 5 Berusaha untuk Memahami Terlebih dulu, Baru Dipahami

Kalau kita mendengarkan dengan seksama, untuk memahami orang lain, ketimbang untuk menanggapinya,
kita memulai komunikasi sejati dan membangun hubungan. Kalau orang lain merasa dipahami, mereka
merasa ditegaskan dan dihargai, mau membuka diri, sehingga peluang untuk berbicara secara terbuka
serta dipahami terjadi lebih alami dan mudah. Berusaha memahami ini menuntut kemurahan; berusaha
dipahami menuntut keberanian. Keefektifan terletak dalam keseimbangan di antara keduanya.
==================================================================================================
Kebiasaan 6 Wujudkan Sinergi

Sinergi adalah soal menghasilkan alternatif ketiga – bukan caraku, bukan caramu, melainkan cara ketiga
yang lebih baik ketimbang cara kita masing-masing. Memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada dalam
mengatasi masalah, memanfaatkan peluang. Tim-tim serta keluarga-keluarga yang sinergis memanfaatkan
kekuatan masing-masing individu sehingga secara keseluruhannya lebih besar seperti ini
mengenyampingkan sikap saling merugikan (1 + 1 = 12). Mereka tidak puas dengan kompromi
(1 + 1 = 1 ½), atau sekedar kerjasama (1 + 1 = 2). Melainkan, mereka kejar kerjasama yang kreatif
(1 + 1 = 3 atau lebih).
==================================================================================================
Kebiasaan 7 Mengasah Gergaji

Mengasah gergaji adalah soal memperbaharui diri terus-menerus dalam keempat bidang kehidupan dasar
fisik, sosialemosional, mental, dan rohaniah. Kebiasaan inilah yang meningkatkan kapasitas kita utnuk
menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya. Bagi sebuah organisasi, Kebiasaan 7 menggalakkan visi,
pembaharuan, perbaikan terus-menerus, kewaspadaan terhadap kelelahan atau kemerosotan moral, dan
memposisikan organisasinya di jalan pertumbuhan yang baru. Bagi sebuah keluarga, Kebiasaan 7
meningkatkan keefektifan lewat kegiatan-kegiatan pribadi maupun keluarga secara berkala, seperti
membentuk tradisi-tradisi yang merangsang semangat pembaharuan keluarga.
==================================================================================================
Rekening Bank Emosional

Rekening Bank Emosional mencerminkan tingkat kepercayaan dalam suatu hubungan. Seperti rekening
keuangan di Bank, kita memasukkan simpanan ke atau melakukan penarikan dari rekening ini.
Perbuatan-perbuatan seperti berusaha untuk memahami terlebih dulu, sikap murah hati, menepati janji,
dan bersikap setia walaupun orang yang bersangkutan tidak hadir, meningkatkan saldo kepercayaan.
Tidak murah hati, melanggar janji, dan bergosip tentang seseorang yang tidak hadir, mengurangi atau
bahkan menghapuskan kepercayaan dalam suatu hubungan.
==================================================================================================
Paradigma

Paradigma adalah cara masing-masing orang memandang dunia, yang belum tentu cocok dengan kenyataan.
Paradigma adalah petanya, bukan wilayahnya. Paradigam adalah lensa kita, lewat mana kita lihat
segalanya, yang terbentuk oleh cara kita dibesarkan, pengalaman, serta pilihan-pilihan kita selama ini.

Referensi Diambil dari ringkasan buku 7 Habits

Tidak ada komentar:

Posting Komentar