Senin, 20 April 2009

DASAR KEINGINAN SAYA MENJADI ORANG KAYA INDONESIA

Mereka yang masuk surga tanpa Hisab ciri-cirinya adalah:

DASAR KEINGINAN SAYA MENJADI ORANG KAYA INDONESIA
-------------------------------------------------------------------------------------------------
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
-------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Orang-orang yang suka meringankan beban orang lain

Meraka adalah orang-orang yang suka membantu dan meringankan beban orang lain serta membahagiakan
mereka. Tentang hal ini, Ibnu Umar r.a. menyebutkan : Rasulullah s.a.w. bersabda,” Sesungguhnya
Allah memiliki hamba-hamba yang Dia khususkan untuk (meringankan) beban-beban manusia lain; yakni,
orang-orang yang selalu dimintai tolong oleh sesamanya untuk meringankan beban-beban mereka.
Mereka adalah (termasuk) orang-orang yang akan selamat dari siksa Allah.”

Dalam hadis Qudsi disebutkan:

Allah SWT berfirman kepada Nabi Daud seperti ini,” Wahai Daud,
akan datang seorang hamba pada Hari Kiamat kelak dengan membawa sebuah amal kebaikan yang
karenanya Aku memasukkannya ke dalam surga.

” Nabi Daud bertanya, “ Wahai Tuhanku,
siapakah hamba itu?” Allah menjawab, “Ia adalah seorang mukmin yang berusaha meringankan beban
saudaranya sesama muslim yang harus dibantu, baik usahanya itu berhasil atau tidak. “
-------------------------------------------------------------------------------------------------
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
-------------------------------------------------------------------------------------------------
*************************************************************************************************
-------------------------------------------------------------------------------------------------
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
-------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Orang-orang yang memiliki keutamaan (Ahlu al-Fadhli)

Mereka adalah: orang-orang yang sabar, suka memaafkan, dan tidak mendendam.

Umar ibn Syu’aib r.a. meriwayatkan dari ayah dan kakeknya: Rasulullah s.a.w. bercerita:
”Ketika Allah menyeru,’Di manakah orang-orang yang memiliki keutamaan?’ Rasulullah s.a.w.
melanjutkan: “ Lalu segolongan manusia bangkit dan berjalan dengan cepat menuju ke surga.

Kemudian, para malaikat menghampiri mereka seraya berkata,” Kami melihat kalian berjalan dengan
cepat menuju surga, siapakah sebenarnya kalian ini?”,

Mereka menjawab, “Kami adalah orang-orang yang memiliki keutamaan”.

Malaikat bertanya lagi, “ Apa keutamaan kalian?”

Mereka menjawab,” Kami ini, bila dizalimi selalu bersabar, dan bila disakiti, kami suka memaafkannya.”

Lalu dikatakan kepada mereka,” Masuklah kalian semua ke surga. Sungguh, surga itu merupakan
sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.

3. Orang-orang yang sabar

Kata sabar dalam Al-Qur’an disebut lebih dari tujuh puluh kali.
“ Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”
(QS.Az-Zumar:10)

Ujung dari semua kesabaran itu tak lain adalah hanya untuk mencari ridha Allah semata.
Tentang mereka ini , Allah berfirman,” Orang-orang itulah yang mendapat kesudahan yang baik,
yaitu surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari
bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat
mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan) ‘Salamun ‘alaikum bima shabartum’
( keselamatan atasmu berkat kesabaranmu).
Maka alangkah baiknya tempat keindahan itu.’ (QS. Ar-Ra’d: 21-24).

4. Orang-orang yang selalu menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain.

Dalam salah satu ayat, Allah SWT berfirman :
“ Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari pada
orang-orang yang bodoh.”(QS.Al-A’raf:199)

Tentang hal itu, Anas r.a. menuturkan: Rasulullah s.a.w. telah bersabda,”
Ketika semua manusia telah berdiri di hadapan Allah, maka akan terdengar sebuah seruan memanggil,
’Barangsiapa pahalanya telah ditanggung Allah dipersilakan untuk segera masuk surga.’
Mereka bertanya,’Siapakah yang pahalanya telah ditanggung di sisi Allah itu?’ Malaikat menjawab,’
Mereka yang suka memaafkan orang lain.’ Maka bangkitlah beribu-ribu orang dan kemudian mereka
masuk surga tanpa hisab.”

Ibnu Abbas r.a. menuturkan: Rasulullah s.a.w. bersabda:” Tiga orang yang pada Hari Kiamat kelak
akan dilindungi Allah dalam naungan-Nya, Allah akan menutup dosa-dosanya dengan rahmat-Nya,
dan Allah akan memasukkannya ke dalam orang-orang yang dicintai-Nya. Ketiga orang tersebut
adalah orang yang selalu bersyukur ketika diberi sesuatu, suka memaafkan ketika disakiti,
dan selalu tenang tatkala amarahnya memuncak.”

5. Mereka yang selalu mengerjakan shalat para waktunya

Allah SWT berfirman,”Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu)
orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya.”( QS. Al-Mu’minun:1-2)

Dan dalam ayat yang lain, Allah berfirman,” Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.
”(QS.Al-Mu’minun:9).

Aisyah meriwayatkan : Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Aku memiliki janji pada para hamba-Ku;
jika mereka menjalankan shalat tepat pada waktunya, maka Aku tidak akan pernah menyiksanya dan
Aku akan memasukkannya ke surga dengan tanpa hisab.”

6. Orang-orang yang rajin berzikir

Zikir adalah segala sesuatu yang terucap oleh lisan dan terdetak di dalam hati untuk mensucikan
Allah, memuji-Nya, dan memuja-Nya dengan sifat-sifat yang sempurna, penuh keagungan dan kemuliaan.
Allah SWT berfirman :” Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah,
zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.
”(QS.Al-Ahzab:41-42)

Allah juga telah menjelaskan kepada kita, bahwasannya berzikir itu dapat menenangkan jiwa
dan menentramkan hati. Allah SWT berfirman,’(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi
tentram.” (QS>Ar-Ra’d:28)

Semoga ringkasan ini dapat bermanfaat dan kita selalu berusaha untuk menerapkan.
Apalagi kita sebagai guru di Sekolah Islam Terpadu Nurul Fikri, sudah tentu berkeinginan menjadi
orang yang termasuk dalam 1 di antara 15 itu atau bahkan seluruhnya. Amin

7. Mereka yang selalu menerima apa pun ketetapan Allah dengan rela hati

Tentang hal ini, Rasulullah s.a.w. bersabda,”Pada Hari Kiamat kelak,
Allah akan menumbuhkan sayap-sayap pada tubuh sekelompok umatku. Kemudian mereka terbang dari
kuburan mereka menuju surga dengan leluasa. Di dalam surga mereka menikmati segala kenikmatan
yang ada dengan sesuka hati. Lalu seorang malaikat bertanya kepada mereka,’Apakah kalian semua
menjalani hisab?’ Mereka menjawab,’Kami tidak melihat hisab’.Malaikat bertanya lagi,
’Apakah kalian juga telah menyeberangi jembatan?’ Mereka menjawab,’ Kami tidak melihat
jembatan apa pun.’ Malaikat bertanya lagi,’ Apakah kalian telah melihat neraka Jahanam?’
Mereka menjawab ,’Kami tidak melihat apa pun sebelum ini.’ Maka malaikat tersebut bertanya lagi,’
Umat siapakah kalian ini?’ mereka menjawab,’Kami adalah umat Muhammad s.a.w.’ Malaikat berkata,’
Amal apakah yang telah kalian perbuat ketika di dunia?’ Mereka menjawab,’Kami memiliki dua kebiasaan
yang akhirnya-berkat rahmat Allah- bisa membawa kami pada kedudukan ini.’ Kemudian mereka berkata,
’Dua kebiasaan tersebut adalah; Setiap sendirian, kami malu untuk bermaksiat kepada Allah.
Yang kedua, kami selalu ridha dengan apa yang diberikan atau ditetapkan Allah kepada kami,
meskipun itu sedikit.’ Mendengar penjelasan tersebut, malaikat berkata,’Kalian memang berhak
mendapatkan semua ini’.”

8. Mereka yang lurus akidahnya

Yaitu mereka yang kokoh akidahnya, murni niatnya, bersih fitrahnya, jujur nuraninya,
dan senantiasa berpegang teguh kepada kitab Allah dan sunah Nabi-Nya.

Dalam firman Allah QS. Al-A’raf:170:

”Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan al-Kitab serta mendirikan shalat,
(akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang
yang mengadakan perbaikan.”

9. Orang-orang yang tidak mengobati luka dengan besi panas

Maksudnya tidak menempelkan besi panas pada bagian tubuh yang terluka dengan tujuan untuk membakar
dan menghentikan aliran darah, atau menutup aliran darah ke luar. Tentang hal ini memang ada 4(empat)
pendapat: melarang, memperbolehkan, memuji orang yang meninggalkannya, membenci penggunaannya.
Titik temu dari keempat kondisi tersebut adalah pengobatan dengan cara ini dilarang apabila tidak
ada alasan yang pasti.

10. Mereka yang bertawal kepada Allah

Ketawakalan kepada Allah merupakan salah satu sebab utama kesuksesan di dunia dan di akhirat.
Di dunia, tawakal adalah sebagai obat untuk semua penyakit, khususnya penyakit kejiwaan. Di akhirat,
ketawakalan merupakan salah satu syarat untuk masuk surga. Sesungguhnya Allah mencela hambanya
yang malas (meremehkan usaha). Karena itu, hendaklah kamu berupaya, dan bila sudah tidak mampu
ucapkanlah, “Cukuplah Allah sebagai pemelihara, dan Dialah sebaik-baiknya tempat bersandar.”

11. Pembawa Al-QurĂ¡n

Yang dimaksud dengan pembawa Alqur’an adalah mereka yang seantiasa membaca Alqur’an di waktu siang
dan malam hari. Mereka ini akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Hal ini diterangkan
dalam firman-Nya, “ Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat
serta menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.

Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Al-Fathir:29-30).

Al-Qur’an adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w.
untuk disampaikan kepada seluruh manusia.

Allah SWT menjelaskan dalam firman-Nya: QS.Al-Jin:1-2:
“Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur’an yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kepada
jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan
seorang pun dengan Tuhan kami.

12. Ulama

Salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abdul Barr dari Abdullah ibn Daud, menurut riwayat ini,
Rasulullah s.a.w. pernah bersabda, “ Padahari Kiamat nanti, Allah SWT akan membebaskan para ulama
dari hisab (penghitungan amal). Allah akan berkata kepada mereka, ‘ Masuklah kalian semua ke surga
sebagai balasan atas apa(ilmu) yang ada pada diri kalian. Karena, sesungguhnya Aku tidak menjadikan
ilmu-Ku berada dalam diri kalian selain untuk kebaikan kalian’.”

13. Syuhada

Syuhada adalah orang-orang yang gugur dalam perjuangan di jalan Allah dan demi menegakkan agama Allah.
Kematian seperti inilah merupakan derajat tertinggi kesyahidan.
Tentang hal itu Allah SWT berfirman :

“ Sesungguhnya Allah telah memberi dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan
surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh.
(Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur’an.
Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan
jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. “ (QS.At-Taubah:111)

14. Orang-orang miskin dari umat Muhammad

Allah menempatkan orang-orang fakir dari umat Nabi Muhammad pada kedudukan yang tinggi:
di tingkat surga yang paling tinggi. Yakni, dengan memuliakan mereka atas seluruh alam semesta,
memberikan kebahagiaan pada mereka di dunia, dan menjanjikan balasan yang baik untuk mereka
di akhirat kelak. Dari Sa’id ibn Amir,

Rasulullah s.a.w. bersabda:” Sesungguhnya orang-orang
fakir dari kaum Muslimin akan bergegas menuju surga seperti burung merpati yang melesat terbang
dengan cepat. Kemudian akan dikatakan kepada mereka,’ Berhentilah kalian untuk dihisab terlebih
dahulu!’. Mereka menjawab,’Demi Allah, kami tidak memiliki apa pun yang karenanya kami harus dihisab.
’Lalu Allah SWT berkata,’Para hamba-Ku ini benar.’ Kemudian mereka masuk surga tujuh puluh tahun
lebih dahulu dari manusia-manusia yang lain.”

15. Para Muazin

Terkait hal ini, Jabir ibn Abdullah telah menuturkan: Rasulullah s.a.w. pernah bersabda,”
Orang pertama yang akan masuk surga adalah para nabi, kemudian para muazin masjid ini
(masjid al-Haram, Mekah) lalu para muazin Masjid al-Aqsha, dan kemudian para muazin masjidku ini
(Masjid Nabawi Madinah). Dan setelah itu baru para muazin lainnya.

Uqbah ibn Amir berkata,”Aku pernah mendengar Nabi s.a.w. bersabda,”
Tuhanmu mengagumi seseorang yang menggembalakan kambingnya di sebuah puncak gunung,
lalu mengumandangkan azan dari tempat tersebut dan kemudian mengerjakan shalat.
Allah berkata pada saat itu, “Wahai para makhluk-Ku sekalian, lihatlah hamba-Ku ini;
ia mengumandangkan azan dan mengerjakan shalat karena takut pada-Ku. Sungguh,
Aku telah mengampuni dosa-dosa hamba-Ku ini dan akan memasukkannya ke dalam surga.” (HR.Ahmad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar