Senin, 20 April 2009

8 Etos Pendongkrak Gairah Kerja!

8 Etos Pendongkrak Gairah Kerja! (Jangan Cuma “5-Ng”)

Hidup hanya menyediakan dua pilihan mencintai pekerjaan atau mengeluh setiap hari.
Jika tidak bisa mencintai pekerjaan, maka kita hanya akan memperoleh “5-ng” ngeluh,
ngedumel, ngegosip, ngomel, dan ngeyel.

Punya masalah dengan semangat kerja Jangan gundah gulana, Anda tidak sendirian.
Banyak orang lain yang punya problem serupa. Namun, bukan tidak ada solusinya!

Hampir semua orang pernah mengalami gairah kerjanya melorot. “Itu lumrah,” kata Jansen Sinamo,
ahli pengembangan sumber daya manusia dari Institut Darma Mahardika, Jakarta. Meski lumrah,
“impotensi” kerja harus diobati.

Cara terbaik untuk mengatasinya, menurut Jansen, dengan langsung membenahi pangkal masalahnya,
yaitu motivasi kerja. Itulah akar yang membentuk etos kerja. Secara sistematis,
Jansen memetakan motivasi kerja dalam konsep yang ia sebut sebagai “Delapan Etos Kerja Profesional”.
Sejak 1999, ia aktif mengampanyekan gagasan itu lewat berbagai pelatihan yang ia lakukan.

Memahat yang tak terlihat

Etos pertama kerja adalah rahmat.

Apa pun pekerjaan kita, entah pengusaha, pegawai kantor, sampai buruh kasar sekalipun,
adalah rahmat dari Tuhan. Anugerah itu kita terima tanpa syarat, seperti halnya menghirup
oksigen dan udara tanpa biaya sepeser pun.

Bakat dan kecerdasan yang memungkinkan kita bekerja adalah anugerah. Dengan bekerja,
setiap tanggal muda kita menerima gaji untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Dengan bekerja kita punya banyak teman dan kenalan, punya kesempatan untuk menambah ilmu dan wawasan,
dan masih banyak lagi. Semua itu anugerah yang patut disyukuri.
Sungguh kelewatan jika kita merespons semua nikmat itu dengan bekerja ogah-ogahan.

Etos kedua kerja adalah amanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar