Bermimpilah dan Wujudkan !
Ditulis pada 2 Juli 2008 oleh tekfar
Bisnis adalah usaha mulia. Disamping menguntungkan kita bias membuka lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan. Tapi semua harus dimulai, bukan hanya sekedar ide semata.
Pernahkan kita bercita-cita menjadi direktur di perusahaan kita sendiri? Lalu mengapa kita terjebak dalam rutinitas pegawai kantoran, kuliah atau rumah tangga tanpa sedikit terpikirkan akan membuka usaha yang menguntungkan. Padahal kesempatan anda untuk memulai bisnis terbuka lebar setiap hari
Mulailah sekarang
Seringkali istilah perusahaan belum dianggap sebagai pekerjaan. Bahkan, masyarakat kita banyak yang lebih menghargai pegawai kantoran yang nampak bekerja dari pagi dan petang. Tapi pengusaha, apalagi kecil masih dipandang sebelah mata. Padahal lewat bisnislah, orang bias memperoleh keuntungan berkali lipat dibandingkan pegawai kantoran. Dan itu bisa dimulai dari rumah.
Bisnis rumahan bila dikelola secara professional akan menjadi lebih besar. Banyak bisnis berhasil yang dimulai dari bisnis rumahan seperti pemilik wardah, kosmetik suci dan halal, Nurhayati Subakat misalnya, awalnya harus menjajakan produk shamponya dari satu salon ke salon lain. Kini produknya tersebar di seluruh Indonesia dan ratusan orang bekerja padanya.
Peluang itu ada dimana-mana, cobalah buka mata, telinga dan intuisi anda dengan baik. Anda akan menemukan banyak sekali ide usaha. Bila anda hobi memasak, merancang sepatu, mengumpulkan barang bekas, mengumpulkan komik, bias jadi ide bisnis anda. Asalkan kita kreatif dan membuat sesuatu yang disukai pasar maka peluang untuk berhasil lebih terbuka. Anda bias mengikuti jejak Nila Sari yang sukses dalam bisnis membuat kue, atau pendisain sepatu eksklusif seperti Linda Chandra atau bias juga ide kreatif anak muda yang dituangkan lewat tulisan seperti pada Kaos Dagadu Yogya.
Andapun bias menciptakan peluang itu, misalnya saja peluang untuk membuat tempat penitipan anak atau bisnis barang bekas lewat internet. Menciptakan peluang yang sama sekali baru saja dicetuskan oleh Jeff Bezos yang berinovasi menjual buku lewat internet dengan nama zon.comnya akhirnya sukses luar biasa dan menjadikannya milyuner diusia muda.
Tak salah juga jika Anda mengekor bisnis yang sudah dibuka orang lain. Misalnya bisnis ayam goring yang sudah menyebar di kota besar ternyata menimbulkan ide menjual ayam goring ala McDonald yang harganya lebih terjangkau masyarakat atau juga bisnis busana muslimah yang mulai menjamur. Tentu kita harus lihat apa kebutuhan pasar terhadap busana muslimah. Kekosongan yang tidak tersedia, dapat kita isi.
Lalu apa yang kita lakukan jika ide sudah tercetus? Lakukan saja. Maksudnya disini bukan tanpa perhitungan. Hanya saja jika terlalu ketat menghitung-hitung resiko yang muncul kemudian adalah rasa ragu-ragu. Ide cemerlang kita bias segera ditangkap orang lain.
Berawal dari mimpi
Bermimpilah besar dan terus bermimpi besar, kata pepatah. Karena semua yang kita nikmati sekarang berasal dari mimpi yang dianggap tidak mungkin. Dulu Sosrodjojo ditertawakan orang karena dinilai bermimpi menjual the dalam kemasan botol. Atau Tirto Utomo yang ditertawakan karena idenya menjual air minum kemasan. Ide itu kini terwujud sebab siapa yang tak kenal The Botol Sosro dan Aqua. Kini merk itu telah jadi trend setter dari produk the dan minuman mineral sejenis.
Di Amerika ada Bill Gates yang meninggalkan bangku kuliah bisnis di Harvard, sebuah sekolah elit di Amerika dan serius menekuni microsoftnya. Dia bermimpi kelak di seluruh dunia akan ada Komputer Pribadi (PC) di setiap rumah. Impian itu menjadi slogan yang dikenal luas dengan “Computer on every desk and in every home“.Mimpinya jadi kenyataan
Jika kita telah berani bermimpi, sebenarnya mimpi itu bias kita wujudkan dengan kerja keras dan kesungguhan. Jangan takut bermimpi, walaupun anda membuka usaha skala kecil saja di rumah
Berani adalah modal
Jika anda sudah memiliki mimpi dan ide yang baik, kenapa tidak mulai sekarang? Beranikan diri untuk mencoba. Berani adalah modal seorang enterpreuner. Mencoba ide atau gagasan secara langsung adalah tantangan yang menyenangkan. Banyak ilmu didapat disbanding sekedar membaca teorinya saja.
Andaikan modal adalah alas an terbesar anda maka ketahuilah banyak pengusaha yang sukses yang mulai usaha dari nol. Ada yang berjualan batik titipan orang, keuntungannya dijadikan modal usaha seperti Dyah Suminar, pengusaha wanita asal yogya. Ada pula Purdi Chandra, pemilik bimbingan Belajar Primagama, yang memulai usaha hanya dengan 300 ribu hasil melego sepeda motornya. Lihat pula Abdullah Gyamnastiar yang merintis divisi usaha pesantren Daarut Tauhid dengan menggelar dagangan yang modalnya berasal dari seorang janda. Jadi modal bukanlah permasalahan paling besar yang dihadapi oleh pebisnis pemula.
Berani Gagal
Menurut Tyas Soekarsono, dosen sekaligus pengusaha, keseriusan dan kesungguhan dalam bisnis juga menjadi factor yang menentukan keberhasilan bisnis yang Anda tekuni. Hal ini berlaku pula dengan bisnis yang dimulai dari rumah. “Kerja keras perlu tapi jangan sampai tidak efektif dan tidak efisien” ,ujarnya mengingatkan. Work hard and work smart adalah motto para enterpreuner. Jangan malas dan merasa puas atas yang didapat.
Hal penting lainnya adalah daya inovasi yang tinggi terhadap layanan produk dan jasa. Karena itu seorang pebisnis harus pandai mengikuti perkembangan pasar dan melihat perilaku pesaing. Pebisnis harus menyadari bahwa produk yang ditawarkan banyak, tapi apa yang membuat si calon konsumen itu beralih menggunakan produk dan jasanya. Disini pebisnis harus cerdik melihat kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.
Safir Senduk juga menegaskan sikap tidak boleh cepat mengharapkan hasil bagi para pebisnis pemula. Kesabaran itu diperlukan untuk beradaptasi dengan usaha yang mulai dirintis. Kadang kegagalan itu perlu dirasakan oleh pebisnis karena lewat kegagalanlah pengusaha akan mencoba menghindari kesalahan yang sama
Jika kita sudah berani mencoba maka kita harus berani gagal atau berani sukses. Intinya, seberapa keras kita berusaha itulah harga uang akan kita dapatkan. Tidak ada kamus gagal bagi yang berjiwa enterpreuner. Yang ada adalah seberapa cepat Anda bangkit dari kegagalan itu. Bagaimana, siap berbisnis?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar