Senin, 20 April 2009

Bila anda ingin mengundang campur tangan Tuhan

Bila anda ingin mengundang campur tangan Tuhan,
lakukan sesuatu yang terlalu besar untuk dilakukan manusia
----------------------------------------------------------------------------------
Ada pepatah kuno yang mengajarkan pada kita bahwa sesuatu yang kecil,
kalau kita tekun membesarkannya, lama-lama akan menjadi besar juga.
Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Semakin besar bisnis yang ingin kita capai,
maka kita perlu menyederhanakannya dengan mulai melangkah, sekecil apapun langkah itu.

Banyak pengusaha yang memulai dari bisnis kecil-kecilan
namun perlahan-lahan kemudian menjadi pengusaha besar.
Lalu kita hanya membutuhkan kesabaran, keuletan (tahan uji)
dan ketekunan yang akan membawa kita melampaui masa-masa sulit,
dan mampu bangkit dari kegagalan.

Mereka yang sulit berhasil, biasanya menghindari hal2 yang sulit.
Orang2 yang berhasil melakukan hal2 yang dihindari oleh orang2 yang sulit berhasil.

Pohon memperpanjang akarnya dimusim kering.
Orang yang tidak bisa kreatif dimasa sulit,
sepeti pohon yang malas memperpanjang akarnya dimusim kering

Jangan marah kepada atasan kecuali anda sudah mempunyai pekerjaan kedua

Perendahan orang lain itu tujuannya untuk melemahkan kita

Semakin marah, anda semakin berkualitas, semakin tegak,
semakin tajam pandangan anda, semakin bersungguh-sungguh persiapan anda.

Jika kita ingin mencapai yang besar, kita harus mengorbankan yang besar

Orang yang berniat baik tetapi tidak dimudahkan,
adalah pertanda ia sedang direncanakan menjadi orang besar

Sebaiknya kita berhenti berusaha mencari penjelasan dari kesulitan kita,
dan menatap kesulitan kita tepat dimatanya. Dan mulai bekerja tanpa mengeluh,
karena dsebetulnya bekerja itu saja adalah sebuah terobosan

Tugas kita bukan menggugat takdir yang telah diberikan Tuhan kepada kita,
melainkan membuat kita pantas atas takdir yang baik

Apapun yang anda pikirkan, apapun yang anda raskan,
atau apapun yang anda kerjakan, utuhkanlah dengan do’a, lalu perhatikan apa yang terjadi

Jalan kedepan yang paling baik adalah:
1. Bekerjaah dengan pikiran yang melihat baiknya.
2. Hatinya yang sabar, karena orang sabar itu sedang menunggu sesuatu.
3. Lakukanlah sesuatu yang baik sehingga ada alasan untuk sabar

Bedirilah disampingku karena aku sedang menjadikan diriku pribadi
yang pantas bagi yang kuinginkan.Banyak orang menginginkan sesuatu
tetapi tidak mengupayakan kepantasan bagi yang diinginkannya

1. Jadilah Pribadi yang Diterima, yaitu pribadi yang aman dan tidak berbahaya bagi senior anda, bersikap sewajarnya dan natural serta jangan mengurangi kebaikan Anda.
2. Jadilah Pribadi yang Disukai, yaitu pribadi yang sudah mulai diajak makan siang bersama, bersenda gurau atau bahkan mendapat hadiah dari senior Anda. Nasihatnya, jangan mudah tersinggung, mudahlah membantu, ikhlas memuji, tulus meminta maaf dan sportif.
3. Jadilah Pribadi yang Dipercaya, yaitu pribadi yang dianggap penting, sering dimintai saran, usulan bahkan nasihat oleh atasan. Nasihatnya, jadilah orang yang dipercaya orang besar, jujur dalam memberikan pendapat dan dalam melakukan segala hal, dukung atasan dengan cara yang sesuai norma dan buatlah ia terkesan pada Anda.
4. Jadilah Orang yang Dihormati, yaitu orang yang terus berlaku jujur, karenanya karyawan yang dihormati akan banyak hal yang didapat seperti gaji bagus, fasilitas jempolan dan peluang sukses yang cemerlang di depan Anda.


MENDONGKRAK SEMANGAT BEKERJA
Yang namanya bekerja, apalagi status sebagai karyawan, kadang-kadang dihinggapi rasa malas, tidak bersemangat, ogah-ogahan dalam bekerja. Tapi sebenarnya kemalasan ini merupakan hal yang manusiawi. Agar tidak merugikan, maka ketika kemalasan itu tiba harus ada sesuatu yang bisa membangkitkan semangat.

Menurut pendapat saya ada beberapa hal yang bisa ditanamkan dalam diri, agar etos kerja dapat didongkrak, yaitu:

1. Luruskan niat pada setiap apapun yang kita kerjakan.
Dari Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu, dia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya segala pekerjaan itu ( diterima atau tidaknya di sisi Allah )hanyalah tergantung niatnya, dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang diniatkannya, maka barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa hijrahnya untuk mendapatkan dunia atau seorang wanita yang akan dia menikah dengannya, maka hijrahnya kepada apa yang dia niatkan. HR. Muttafaq 'alaih.

Bagi muslim/muslimah bekerja adalah suatu ibadah, jadi dalam bekerja, niatkan semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT. Allah sangat mencintai orang yang bekerja keras. Pada zaman Rasulullah SAW ada seorang yang terus menerus berada di mesjid sementara anak dan istrinya terabaikan, dan dibiayai oleh saudaranya yang bekerja keras. Dari kasus ini, ternyata yang dinilai lebih mulia adalah saudaranya yang bekerja keras dibandingkan suaminya yang hanya melulu berada di mesjid.
Tidak ada hal yang sia-sia jika dikerjakan atas landasan ibadah pada Allah SWT. Meskipun pekerjaan kita dinilai tak bermakna di hadapan manusia, tetapi bermakna di hadapan Allah, maka sesungguhnya sekecil apapun usaha kita pasti akan mendapatkan imbalan dari Allah.

“Dan Katakanlah:”Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberikanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS 9:105)

“Dan bagi masing-masing mereka mendapatkan derajat menurut apa yang mereka kerjakan dan Allah akan mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka, sedang mereka tiada dirugikan” (QS 46:19)

Jadi, sangatlah merugi, jika dalam bekerja hanya untuk mencari dunia saja.
“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Mereka itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan “ (QS Huud : 15-16)
2. Awali hari dengan senyuman dan kebahagiaan, bersyukur bahwa masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk bisa menghirup udara kehidupan, sehingga sebagai wujud terima kasih, kita harus mengisi hari tersebut se-produktif mungkin. Tidak boleh ada waktu yang tersia. Dalam konsep Islam, sungguh merugi orang yang menyia-nyiakan waktu. “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” (QS 103:1-3)

Ada 3 kategori manusia dalam menyikapi waktu.
a) Progresif.
Beruntung orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin
b) Stagnan.
Merugi orang yang hari ini sama dengan hari kemarin
c) Degradasi.
Celaka orang yang hari ini lebih jelek dari hari kemarin

3. Senantiasa berdo’a
“Allaahumma inni a’uudzu bika minal hammi wal hazani wa a’udzu bika minal ‘ajzi wal kasali wa a’uudzu bika minal jubni wal bukhli wa a’uudzu bika min ghalabatiddaini wa qahrirrijaal”
“Ya Allah aku berlindung pada Mu dari kemurungan dan kesusahan, aku berlindung padaMu dari lemah dan malas, dan aku berlindung kepadaMu dari ketakutan dan kekikiran, dan aku berlindung kepadaMu dari tekanan utang dan paksaan orang lain”

4. Bergaul dengan teman yang memiliki semangat tinggi
Katanya kalau bergaul dengan minyak wangi maka akan kebagian wanginya, nah begitu pula jika bergaul dengan orang yang semangat maka akan kecipratan semangatnya. Jadi, ketika semangat sedang melemah, jangan sekali-kali mendatangi teman yang lemah semangat juga, nanti malah lemah semangat kuadrat deh…..

5. Program setiap kegiatan yang akan kita kerjakan.
Buat program tahunan, bulanan, mingguan dan harian. Dengan adanya schedule, maka pekerjaan kita akan lebih terarah, dan tidak akan kebingungan dalam mengerjakan sesuatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar