Senin, 20 April 2009

Membangun Wealthy Mindset

Membangun Wealthy Mindset

I made a small fortune.

I made a lot of money and I made a lot of other people wealthy.
(Jim Cramer)

Buku yang ditulis Steve Mariotti dan Mike Caslin benar-benar bacaan yang menarik.
Buku berjudul The Very-very Rich ini memuat kisah spektakuler orang-orang terkaya di dunia.
Saat usai membaca kisah demi kisah, saya menemukan kemiripan yang menjadi benang merah di
antara para biliuner itu.

Ada satu hal menarik. Meskipun mereka berasal dari latar belakang hidup yang berbeda,
tapi mereka mempunyai persepsi yang sama pada uang. Inilah konsep yang saya dapatkan dari
Bob Proctor, seorang trainer terkemuka di bidang financial awareness tentang wealthy mindset
atau pola pikir orang kaya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Secara umum, wealthy mindset diartikan sebagai sebuah pola pikir, apa pun kondisi dan situasi
orang saat ini, memandang positif hidup finansialnya. Selama Anda terus melihat diri Anda
bermandikan kelimpahruahan finansial, sikap dan tindakan Anda itu akan memanifestasikan kondisi
keuangan yang Anda dambakan. Bila Anda memiliki wealthy mindset ini, pikiran Anda akan berdampak
pada tindakan. Laksana sentuhan Midas yang menjadikan apa pun yang dikerjakan saat ini menghasilkan
kelimpahan.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Setiap hari kita bisa menciptakan mindset ini dalam diri kita sendiri.
Ada beberapa tips yang layak diperhatikan. Pertama, Anda perlu mengatasi keyakinan yang membatasi
Anda saat ini soal uang. Ternyata, banyak orang tanpa sadar memiliki keyakinan keliru soal uang.
Dalam sebuah seminar, saya beberapa kali melakukan ‘sentence completion test’ di mana para peserta
saya minta melengkapi kalimat yang ada. Tatkala saya mengatakan “uang adalah…”, ada yang menyahut
“bikin repot,” “susah dicari”, “butuh perjuangan besar untuk mendapatkannya.” Bahkan, ada yang lebih
parah mengatakan “uang sebagai akar dari segala kejahatan.”

Keyakinan ini tanpa disadari telah membatasi kemampuan mereka untuk hidup nyaman dengan uang.
Memang kita tidak mau ambisius mengangung-agungkan uang. Tapi, pandangan yang tepat soal uang
merupakan kunci kepemilikan atas uang secara sehat. Problemnya, ada yang terlalu overvalue pada
uang sehingga bersikap kikir dan tamak. Ada pula yang bersikap mudah dengan uang sehingga segala
yang diperoleh malah hilang. Lain lagi dengan orang yang yakin bahwa uang susah didapat.

Asal tahu saja, kita akan sulit mendapatkan dan memelihara apa saja kalau kita tidak mampu
beresonansi dengan baik. Pikiran dan sikap kita seharusnya beresonansi dengan secara nyaman
dengan uang. Faktanya, uang tidak memunyai nilai absolut pada dirinya sendiri.
Nilai yang didapat lewat proses memperoleh dan kegunaan uang itulah yang membuatnya berharga.
Misalnya, uang bisa membuat hidup lebih nyaman, bisa ditukar dengan barang-barang kebutuhan,
dan bahkan dalam jumlah yang cukup mampu membebaskan kita dari problem finansial. Artinya,
keluarga juga bisa merasa aman-aman saja. Uang juga bisa membantu kita dalam menciptakan
kehidupan sosial yang lebih baik.

Jadi, uang bukanlah sesuatu yang buruk maupun jahat. Ia menjadi hamba yang baik,
tetapi tuan yang jahat. Pikiran yang nyaman dengan uang akan menjadi magnet bagi uang untuk
singgh dalam kehidupan kita.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Tips kedua membangun mindset adalah putuskanlah Anda ingin menjadi kaya. Jangan hanya berhenti
di sinis saja. Anda harus mempunyai alasan tepat mengapa Anda ingin menjadi kaya. Ada hukum tak
tertulis, “Orang tetap miskin karena mereka belum memutuskan ingin menjadi kaya.” Katakan “ya”
pada kekayaan dan berupayalah mencapainya. Alasan yang mendasari hendaklah bisa diterima secara
logis dan emosional.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Ketiga, putuskan seberapa sesungguhnya yang Anda inginkan. Misalnya, rekening Anda dengan Rp2
juta setiap bulannya memang mencukupi. Tapi, Anda ingin Rp50 juta per bulannya. Mungkin adan
butuh cara lain. Yang terpenting, upaya menyiapkan pikiran dan hati. Kita tidak boleh mengada-ada.
Butuh sikap bijaksana.
*******
Keempat, lakukan brainstorming untuk menentukan bagaimana cara mendapatkan apa yang Anda inginkan.
Pikiran harus dibiarkan berkembang mencari peluang demi mewujudkan cita-cita Anda. Mungkin awalnya
Anda harus mulia dengan mendaftar 10 hingga 20 ide yang bisa Anda coba. Sebagai contoh Jeff Bezos
yang memelopori Amazon.com memulai dengan membuat 20 daftar barang yang ia ingin jual melalui
internet. Awalnya, sama sekali tidak terpikir bahwa bukulah yang akan laku ia jual. Tetapi,
ia mencoba-coba berbagai idenya dan ternyata buku menjadi pilihannnya yang terbaik.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Kelima, bayangkan seandainya Anda sudah bisa mendapatkan apa yang Anda inginkan. Lima tahun
sebelum membeli rumahnya yang mewah, John Assaraf, salah seorang pengajar dalam buku The Secret
telah membayangkannya setiap hari di dalam Vision Board yang ia buat. Jim Carrey, salah seorang
bintang Hollywood menuliskan cek senilai $10 juta kepada dirinya sendiri, saat ia masih begitu
miskinnya dan ia membayangkan hal itu bisa terbukti di tahun 1995. Ternyata, pada perayaan
Thanksgiving,di tahun 1995 salah satu filmnya yakni “Ace Ventura When Nature Calls” memberikannya
penghasilan senilai $20 juta! Dalam hal ini, bayangkanlah pikiran serta diri kita telah siap
menerima apa yang kita pikirkan. Hal inilah yang dilakukan oleh Wright Bersaudara saat membayangkan
diri mereka terbang dan akhirnya mereka bisa membuktikan. Begitu pula yang terjadi dengan Columbus
saat membayangkan dirinya berlayar.

Dalam hal ini, kita ingat kalimat yang diucapkan oleh Brian Tracy “Semua perkembangan di dalam diri
Anda dimulai dari perkembangan di dalam gambaran mental Anda”

Sumber httpwww.hrexcellency.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar