Senin, 25 Mei 2009

Orang Kaya Tidak Bekerja Untuk Uang

Apa yang diajarkan orang kaya pada anak-anak mereka tentang uang (yang tidak diajarkan oleh orang miskin dan kelas menengah)? Apakah sekolah saat ini menyiapkan anak-anak kita untuk menghadapi dunia riil? “Belajarlah yang giat dan raihlah angka atau nilai yang baik, dan kamu akan mendapat pekerjaan yang berupah tinggi dengan tunjangan dan keuntungan yang besar,” begitu kata orang tua saya dulu.

Hidup tidak bisa mengajarkan dengan cara CBSA (Cukup Bicara Siapa pun jadi Ahli), dan hidup adalah guru terbaik dari semuanya. Sering kali, hidup tidak bicara pada Anda. Dalam setiap godaan hidup mengatakan, “Bangun, ada sesuatu yang aku ingin kamu pelajari”.

Jika Anda mempelajari pelajaran kehidupan, Anda akan melakukannya dengan baik. Jika tidak, hidup hanya menggoda atau mempermainkan Anda. Orang melakukan dua hal. Sebagian orang membiarkan hidup mempermainkan mereka. Sementara yang lain marah dan balik membalas. Tetapi mereka membalasnya dengan melawan bos mereka, pekerjaan mereka, suami atau istri mereka. Mereka tidak tahu bahwa hiduplah yang mempermainkan mereka.

Hidup mempermainkan kita semua. Beberapa menyerah. Yang lain melawan. Dan sedikit saja yang belajar dari pelajaran hidup dan melangkah terus. Mereka menyambut hidup yang mempermainkan mereka. Bagi sedikit orang ini, hal itu berarti mereka mau dan ingin belajar sesuatu. Mereka belajar dan terus maju. Banyak yang keluar, dan sedikit yang terus berjuang dan bertempur.

Jika Anda mempelajari pelajaran ini, Anda akan tumbuh menjadi orang yang bijak, makmur, bahagia dan sejahtera. Jika Anda tidak mau belajar, Anda akan menghabiskan hidup dengan menyalahkan pekerjaan, upah yang rendah, atau bos Anda karena masalah Anda sendiri. Anda akan menjalani hidup dengan harapan agar perubahan besar akan memecahkan semua masalah keuangan Anda.

Atau jika Anda macam orang yang tidak mempunyai keberanian, Anda hanya menyerah setiap kali hidup mempermainkan Anda. Jika Anda orang macam itu, sepanjang hidup Anda hanya akan mencari aman, melakukan hal-hal yang benar, menyelamatkan diri untuk suatu peristiwa yang tidak akan pernah terjadi. Maka Anda akan meninggal sebagai orang tua yang membosankan. Anda akan mempunyai banyak teman yang sungguh-sungguh menyukai Anda karena Anda adalah pekerja keras yang baik. Anda menghabiskan hidup dengan cara yang aman, dengan melakukan hal-hal yang benar. Tetapi yang sebenarnya adalah, Anda membiarkan kehidupan membuat Anda tunduk dan menyerah. Jauh di lubuk hati, Anda ngeri untuk mengambil resiko. Anda sungguh ingin menang, tapi rasa takut akan kekalahan lebih besar daripada suka cita kemenangan.

Saya mempunyai lebih dari 100 karyawan, dan tidak seorang pun dari mereka pernah meminta atau menanyai saya mengenai apa yang saya tahu tentang uang. Mereka hanya meminta sebuah pekerjaan dan gaji, tetapi tidak pernah meminta mengajar mereka tentang uang. Jadi, kebanyakan akan menghabiskan tahun-tahun terbaik hidup mereka untuk bekerja demi uang, tidak sungguh-sungguh memahami untuk apa mereka bekerja.

Saya memutuskan untuk merancang suatu kursus yang mendekati kehidupan riil. Saya bisa saja berbicara sampai wajah saya membiru, tetapi mereka tidak akan mendengarkan satu hal pun. Jadi saya memutuskan untuk membiarkan hidup sedikit mempermainkan mereka sehingga mereka bisa mendengarkan saya.

Anda harus merubah sudut pandang. Berhentilah menyalahkan siapa pun, jangan memikirkan bahwa orang lain masalahnya. Jika Anda berpikir si fulan masalahnya, maka Anda harus mengubah si fulan. Jika Anda menyadari bahwa Andalah masalahnya, maka Anda dapat mengubah diri Anda, belajar sesuatu, dan tumbuh lebih bijaksana. Kebanyakan orang menginginkan orang lain untuk berubah kecuali diri mereka sendiri. Saya katakan, lebih mudah untuk mengubah diri Anda daripada mengubah setiap orang lain atau mengharapkan orang lain berubah.

Jadi apa yang memecahkan masalah? Menerima begitu saja uang gaji di bawah atau pun pas di garis UMP (Upah Minimum Propinsi). Itulah yang dilakukan oleh orang lain. Hanya menerima slip gaji karena tahu bahwa mereka dan keluarga mereka akan bersusah payah secara finansial. Tetapi hanya itu yang mereka lakukan, menanti kenaikan upah dengan berpikir bahwa uang yang lebih banyak akan memecahkan masalah. Kebanyakan hanya menerimanya, dan sebagian mencari pekerjaan sambilan untuk bekerja lebih keras, tetapi lagi-lagi menerima upah yang kecil.

Dalam hadits riwayat Bukhari, Nabi Daud AS merupakan orang kaya dengan wirausaha yang bergerak di bidang kerajinan daun kurma. Beliau tak segan-segan menyatakan kebanggaannya sebagai pengusaha dan orang kaya. Nabi Daud AS senantiasa menebarkan semangat ini kepada orang lain. Bersemangat mengajak orang yang belum memiliki pekerjaan untuk bermitra bersama beliau dengan menjual hasil kerajinannya. Dalam riwayat lain, dari Hakim, sempat disebutkan bahwa Nabi Daud AS pun dikenal wirausaha di bidang pembuatan baju besi.

Orang kaya mempunyai uang yang bekerja untuk mereka. Orang miskin dan kelas menengah bekerja untuk uang. Pilihan sepenuhnya ada ditangan Anda.

Penulis: Aries S. Priyono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar