Leipzig, Memiliki tubuh gemuk alias obesitas memang tidak sehat untuk tubuh. Studi terbaru menunjukkan bahwa orang dengan obesitas memiliki jumlah sperma yang lebih rendah.Selain berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) dan diabetes, orang dengan berat badan berlebih juga berisiko dengan kualitas sperma.
Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal Fertility and Sterility.
Dalam studi tersebut, ditemukan bahwa pria dengan badan gemuk cenderung memiliki jumlah sperma yang rendah, bergerak lebih lambat dan kurang progresif.
Dalam studi tersebut, peneliti menyelidiki partisipan pria dengan obesitas usia 20 sampai 30 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa pria dengan berat badan berlebih memiliki sperma lebih sedikit ketimbang pria berbadan ideal pada usia yang sama.
"Namun, dalam temuan ini belum diketahui pasti apakah perbedaan jumlah sperma dan berat badan juga berpengaruh pada tingkat kesuburan," ujar Dr Uwe Paasch, pemimpin studi dari University of Leipzig di Jerman, seperti dilansir dari Foxnews, Selasa (24/8/2010).
Untuk studi ini, Paasch dan rekannya menggunakan infomasi dari database pria yang datang ke klinik kesuburan untuk analisis air mani, antara tahun 1999 dan 2005.
Secara keseluruhan, pria obesitas memiliki jumlah sperma rata-rata relatif lebih rendah dibandingkan pria dengan berat badan normal, tetapi jumlah tersebut masih dalam batas normal.
Menurut National Institutes of Health, jumlah sperma normal adalah dalam rentang antara 20 dan 150 juta per mililiter semen.
Belum diketahui jelas mengapa obesitas mempengaruhi kualitas sperma. Tapi beberapa studi telah menemukan bahwa orang obesitas cenderung memiliki perubahan pada kadar testosteron dan hormon reproduksi lainnya.
Dalam penelitian lain, Paasch dan koleganya juga menemukan bahwa tingkat tinggi lemak tubuh berhubungan dengan perubahan dalam koleksi protein. Dan protein ini pada dasarnya memungkinkan sperma untuk bertahan hidup dan berfungsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar