Selasa, 07 Desember 2010

Busana Muslim Etnik Nan Glamor


Busan muslim kadang dipandang sebagai sesuatu yg sectarian dan patut dijauhi. Beranjak dari itu, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) terus mengembangkan dan mempopulerkan model baju muslim terbaru.

Selain bersyiar, dalam terminologi Islam, APPMI juga menyadari bahwa usaha di bidang ini belum sepenuhnya terbangun. Selain busana muslim yg ringan, para perancang juga menawarkan model baju muslim terbaru cocktail hingga gaun pernikahan.

Merry Pramono merupakan salah seorang desainer yg ikut dalam parade model baju muslim terbaru tersebut. Merry mengusung tema "Cahaya Tenun Mataram" ready to wear, etnik, dan multiwarna.

Tenun Nusa Tenggara Barat (NTB) yg berserat tebal dalam aplikasi twist disulap Merry untuk rancangannya kali ini.

"Inspirasi saya ambil dari busana tradisional NTB yg biasa digunakan oleh para wanita Mataram untuk acara resmi, seperti pernikahan atau acara adat lainnya. Saya juga mengambil inspirasi dari tenun NTB dgn ciri khas warna-warna terang, seperti biru, hijau, dan merah," ungkapnya usai parade show "Heavenly Touch" di La Piazza, Mal Kelapa Gading, Jakarta, baru-baru ini.

Merry mengaplikasikan tenun dalam potongan kecil sebagai detail model baju muslim terbaru, seperti di bagian bahu, rok, dan penutup kepala.

"Karena tenun itu sudah berat, bahannya tebal, beda dgn batik. Kalau busana hanya menggunakan tenun dari atas sampai bahan, kesannya berat dan panas," terang Merry.

Melengkapi pagelaran tersebut, Herman Nuary mengusung tema "Legenda Sang Maestro" dgn mengambil inspirasi dari artis-artis dan penari era 70-an.

"Betapa cantik dan anggun saat mereka tampil di pentas, baik panggung hiburan maupun teater," ungkapnya.

Untuk material yg digunakan Herman ialah sifon sutera dipadu batik-batik Nusantara. Mengambil motif dari berbagai daerah, antara lain Madura, Solo, Pekalongan, dan Kalimantan, rancangannya diperkaya dgn detail.

Adapun detail yg digunakan lebih mengutamakan bahan batik yg dibordir dan dijadikan aplikasi, dipercantik dgn payet, mote-mote, dan batu alam.

Irna Mutiara hadir dgn tema "Neo Exotic". Hasil rancangan modol baju muslim terbaru itu terinspirasi keeksotikan Afrika yg hanya menggunakan bahan lurus tanpa detail namun kaya warna, seperti biru, tosca, orange dipadu unsur warna silver, siluet slim, dan H-line. Detail yg ditampilkan adalah pemasangan beads, sulaman benang, dan print motif tribe. Irna menghadirkan nuansa ini dalam tampilan baru (neo).

"Sentuhan manik-manik kaca buatan tangan sebagai aksennya, akan membuat busana semakin tampak nilai eksotiknya," ujarnya.

Di pengujung pagelaran, Nuniek Mawardi hadir dgn mengusung tema "Omorfprada", sebagai perkawinan antara budaya Bali dgn Yunani.

Sementara Toera Imara menutup peragaan model baju muslim terbaru dgn tema "Enchanting Beauty of Dayak". Mengeksplorasi eksotika budaya daerah pedalaman Kalimantan Timur (suku Dayak), sebuah alat berupa Tameng Pedang Mandau berpola meruncing diaplikasikan pada gaun dan blus era 1960-an itu.

lifestyle.okezone.com

Temukan semuanya tentang iklan gratis, Pasang Iklan, usaha, Iklan Baris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar