Selasa, 07 Desember 2010

BAGI YANG BERAMBISI MENUMPUK KEKAYAAN

Patuhi Prinsip Membuat Bujet



Kenapa Saya Harus Membuat Bujet?





Kalau bicara soal bujet, coba bayangkan Anda sedang membangun ”rumah” keuangan. Bujet memilah-milah pendapatan dan pengeluaran. Dengan bujet Anda bisa dengan jelas melihat aliran uang, dari mana datangnya dan ke mana perginya. Dengan bujet Anda juga bisa menghitung pendapatan tersisa untuk kemudian ditabung dan diinvestasikan—dua pilar yang akan menopang pertumbuhan uang Anda dan, pada akhirnya, membantu Anda mencapai tujuan-tujuan keuangan.



Masalahnya satu: Membuat bujet itu gampang, mengikutinya super susah! Itu sebabnya banyak orang yang menolak membuat bujet, atau lelah dan hilang kendali tak lama setelah membuatnya.



Tapi jangan pernah menyerah! Ingat, bujet itu senjata pamungkas untuk posisi keuangan yang lebih sehat.



Kalau Anda telaten mematuhi bujet, takkan ada lagi impuls belanja melampaui kemampuan. Anda pun bisa menabung. Walau awalnya susah, cobalah. Buat bujet yang sederhana saja, tapi dengan cukup informasi supaya bisa ”menjewer” Anda tiap kali Anda mulai belanja berlebihan dan berisiko mengundang utang. Tapi di sisi lain, tentukan juga tujuan yang realistis. Kalau tidak, bisa-bisa Anda kerap gagal mencapainya. Frustasi deh…



Contoh Tabel Bujet



Buatlah bujet dengan tabel sederhana, berisi kolom untuk pendapatan dan kolom untuk pengeluaran. Boleh pakai kertas, boleh juga pakai aplikasi komputer sederhana. Dengan tabel itu Anda gampang mengawasi aliran uang, dari mana asalnya dan ke mana perginya, serta berapa banyak yang tersisa di akhir bulan.



Isi Tabel Bujet



Oke, tabel bujet Anda sudah siap. Kini saatnya mengisikan angka-angka ke dalamnya. Angka apa?



Angka yang bisa Anda peroleh dari beragam sumber:



Kartu kredit dan print-out buku tabungan, misalnya. Keduanya piawai mencatat pengeluaran bulanan, terutama kalau Anda terbiasa membayar tagihan dengan menggesek kartu kredit atau dipotong langsung dari debit tabungan.



Tagihan juga termasuk catatan pengeluaran yang baik. Untuk pengeluaran 3 bulanan, misalnya, jumlahkan 4 tagihan terakhir untuk memperoleh angka total per tahun, lalu bagi 12 untuk memperoleh angka per bulan. Sementara untuk pengeluaran tahunan, bagi 12 dan hasilnya itulah angka per bulan.



Pengeluaran tunai dan belanja kecil-kecilan biasanya lebih susah ditelusuri. Karenanya biasakan diri mencatat seluruh pengeluaran dalam sehari di tiap penghujung hari. Dan walau ribet, rajin-rajinlah menyimpan kuitansi.



Bujet juga harusnya memungkinkan alokasi untuk belanja barang-barang yang akan Anda butuhkan.



Belum pernah mencatat pengeluaran? Baik. Lakukan saja sedari sekarang. Simpan semua bukti tagihan dan print out tabungan, catat belanja harian. Jangan tunda lagi, mulailah sesegera mungkin, mungkin baru beberapa bulan mendatang lho Anda punya cukup informasi untuk mulai membuat bujet.



Tapi, kalau selama ini rajin mencatat pengeluaran serta menyimpan bukti tagihan dan kuitansi, Anda bisa langsung membuat bujet. Pastikan pembuatan bujet itu jadi rutinitas. Dan ingat, bujet tidak statis layaknya pahatan pada batu. Bujet perlu direvisi secara berkala supaya sesuai dengan pola pendapatan, pengeluaran dan tabungan Anda, juga tiap kali tujuan-tujuan keuangan Anda berubah.



Begitu mulai rajin mencatat pengeluaran, Anda akan melihat berapa banyak uang yang habis untuk ”belanja kurang esensial” seperti makan di luar atau belanja baju di mal. Dengan mendeteksi seberapa besar dampaknya buat nasib dompet Anda, Anda akan termotivasi untuk menghindari pembelian barang kurang penting. Dan sebaliknya, Anda bisa menabung lebih banyak lagi tiap bulan.



Satu hal sudah pasti: kalau Anda belanja berlebihan, akan muncul masalah ”bola salju”—makin lama makin besar, makin lama makin susah diatasi. Masalah itu takkan lenyap kalau Anda tidak bertindak solutif. Nah, bujet adalah sistem alarm yang akan mengingatkan Anda sedari dini, ”Hayo, belanjanya direm.” Bujet membantu Anda mengenali masalah sedari dini, saat masih mungkin dan masih mudah memperbaikinya.



Lantas, Bagaimana Disipllin Patuhi Bujet?



Pembuatan tabel bujet sebenarnya cuma langkah awal. Setelah itu, ya patuhi bujet itu. Dan untuk itu butuh disiplin diri. Ibarat diet, pastilah terasa kurang menyenangkan di hari-hari pertama. Tapi jangan menyerah! Jangan sampai waktu dan tenaga yang Anda sisihkan untuk membuat tabel bujet itu terbuang sia-sia.



Begitu mulai terbiasa membuat bujet dan mengawasi pengeluaran secara rutin, ingatlah pepatah kuno ini, ”Look after the pennies and the pounds will look after themselves.” Maksudnya, kalau Anda menghargai uang sekecil apa pun, lama-lama uang itu berkembang jadi besar. Iya, selembar sepuluh ribuan cuma bisa ditukar dengan sebungkus rokok, tapi coba simpan dan investasikan (ketimbang membakarnya) 1 lembar tiap hari. Dalam 10 tahun bisa berubah jadi sebuah rumah mewah tuh.



Kalau Anda rajin mengawasi dan mengendalikan pengeluaran, keuangan Anda akan jadi lebih sehat. Dijamin!



Patuh Bujet Itu Gampang



Beberapa trik sederhana berikut dapat membantu Anda tetap disiplin dan patuh bujet:



* Buka satu rekening khusus. Tiap gajian, alihkan sebagian kecil gaji ke rekening itu. Minta bank Anda mengaktifkan autodebet supaya pada tanggal tertentu tiap bulan, terjadi pemotongan otomatis dari rekening utama. Dan kalau tidak benar-benar butuh, jangan utak-atik isi rekening khusus itu.

* Tetapkan satu hari dalam seminggu sebagai ”hari tanpa belanja”. Lalu kembangkan kreatifitas agar pada hari itu Anda membuka dompet sejarang mungkin. Bawa bekal makan siang ke kantor. Berpisah dulu dengan cappuccino dan minum air sebagai gantinya. Tahan napsu beli majalah kesayangan edisi terbaru. Lama-lama, tabungan yang semula terlihat sangat mengenaskan itu tiba-tiba jadi menakjubkan. Dengan cepat pula!

* Pantau terus perkembangan tabel bujet yang sudah Anda buat. Perhatikan apakah pengeluaran yang sebenarnya sesuai dengan yang direncanakan. Kalau Anda tidak bisa menghindari pengeluaran berlebih di salah satu pos, ubah saja angka yang direncanakan untuk pos itu. Lalu kurangi angka dari pos lain sebagai kompensasi. Masih susah? Ya berarti Anda perlu ambil keputusan lebih drastis (walau kurang menyenangkan), misalnya menjual salah satu dari 2 mobil yang ada.



Yuk, minggu ini, coba buat bujet Anda sendiri! Bisa coret-coret di kertas, agenda, atau bisa juga buat di komputer kalau ingin lebih detail dan gampang di-update. Jika ada kesulitan, Anda bisa juga langsung berkonsultasi dan bertanya kepada MyWealth Advisors kami di kolom tanya-jawab ini. Selamat mencoba!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar